MENGUAK MISTERI ALAM AKHIRAT (5)

 Nyawa orang durhaka akan dicabut dengan keras sehingga wajahnya seperti orang yang sedang makan buah labu. Malaikat Izrail berkata, "Keluarlah wahai nyawa yang jahat dari tubuh yang jahat". Berteriaklah si fajir (orang yang berdosa) sekuat tenaga seperti lengkingan keledai.  Izrail lalu menyerahkannya kepada malaikat Zabaniyah yang berwajah buruk, berbaju hitam dan beraroma bau.Tangan malaikat Zabaniyah menjambaknya dan melemparkannya hingga ia berubah seperti belalang. Sesungguhnya orang kafir adalah yang paling prediksi siksaannya dibandingkan orang mukmin di neraka.

Dalam sebuah hadis sahih disebutkan: "Sesungguhnya gigi geraham orang kafir dalam neraka sebesar Uhud".

Nyawa orang itu dibawa naik sampai ke langit dunia. Al-Amin mengetuk pintu. Di balik pintu ada yang bertanya, "Siapakah Anda?"  Al Amin menjawab, "Aku Qayayil". Tanyanya lagi, "Siapakah yang bersamamu?" Al-Amin menjawab, "Fulan bin Fulan dengan nama yang paling jelek dan paling dibenci di dunia".  Maka dikatakan kepadanya "Tidak ada ucapan selamat datang baginya, dan tidak boleh dibukakan baginya pintu-pintu langit". Allah subhanahu wa ta'ala berfirman: Tidak dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan mereka tidak masuk surga sampai unta masuk ke lubang jarum. Qs.  al-A'raf : 40.

Tatkala mendengar ucapan tersebut, Al- Amin melemparkan nyawa si pendurhaka dari tangannya sehingga angin melemparkannya ke tempat yang jauh.  itulah maksud firman Allah:

"Barangsiapa yang menyekutukan Allah, maka ia seolah-olah jatuh dari langit, kemudian disambar oleh burung atau diterbangkan oleh angin ke tempat yang jauh". QS. al-Hajj : 31.

Betapa celakanya orang yang hina. Begitu nyawanya sampai di ujung bumi, Zabaniah segera menyeretnya ke neraka Sijjin yang berbentuk bongkahan bebatuan tempat pembangunan roh orang-orang durhaka.

Orang Yahudi dan Nasrani ditolak dari singgasananya dan dikembalikan ke kuburan mereka. Mereka itulah yang mati dalam syariatnya dan menyaksikan pemandian dan penguburannya. Orang musyrik tidak menyaksikan apa-apa karena mereka telah dilemparkan angin. Orang munafik, nasibnya sama dengan golongan kedua, yaitu ditolak dan dilemparkan ke dalam lubang. Adapun orang yang lalai dari kaum mukmin, keadaan mereka berbeda-beda. Sebagian mereka ada yang tidak diterima salatnya karena ketidakhusu'annya, salatnya rusak sebagaimana baju yang usang/Kumal yang dipukulkan ke wajahnya. Kemudian salat itu naik sambil berkata, "Allah telah mengabaikanmu seperti kamu mengabaikanku".

Sebagian mereka, ada yang ditolak zakatnya karena dia berzakat dengan tujuan dipuji orang. Ia sering bersedekah kepada perempuan untuk mendapatkan simpatinya. Semoga Allah subhanahu wa ta'ala memaafkan atas apa yang telah kami lakukan.

Sebagian mereka, ada yang ditolak puasanya, sebab ia hanya menahan diri dari makan dan tidak menahan diri dari ucapan jelek. Begitu bulan Ramadan berlalu ia tidak memperoleh apa-apa.

Sebagian mereka, ada yang ditolak hajinya karena berhaji dengan tujuan agar orang lain berkata kepadanya, "si Fulan telah haji" atau, karena berhaji dengan harta hasil kejahatan.

Sebagian mereka ada yang ditolak seluruh kebaikannya.

Tidak mengetahui hal-hal di atas, kecuali ulama yang mengetahui rahasia muamalat dan keistimewaan amal bagi Penguasa Yang Maha Pemberi.

Semua paparan di atas diperkuat oleh khabar dan atsar. Salah satunya adalah khabar yang diriwayatkan Muadz bin Jabal tentang penolakan amal dan yang lainnya. Aku sengaja meringkasnya. Jika tidak, aku akan memenuhi buku ini dengannya. Ahli syariat tentu mengetahui kesahihannya sebagaimana murid-muridnya.

Bersambung bagian (6).

Dikutip dari ad-Durrah Al-Fakhirah fi Kasyf Ulum al-Akhirah karya  Hujjatul Islam Abu Hamid Al Ghazali.

0 comments:

Posting Komentar