Rasulullah SAW: "Dan sesungguhnya umat ini akan terpecah menjadi 73 golongan, 72 diantaranya di dalam neraka dan hanya satu di dalam surga yaitu Al-Jamaah" (HR. Abu Daud).
Dalam perjalanan sejarah umat Islam hingga sekarang terdapat banyak golongan dalam masalah akidah. Masing-masing golongan memiliki pemahaman tentang aqidah yang berbeda antara satu sama lainnya bahkan saling bertentangan. Ini adalah fakta yang tak dapat dipungkiri. Karena Rasulullah juga telah menegaskan melalui hadis tersebut.
Di antara banyaknya golongan tersebut, Ahlussunnah wal jamaah merupakan manhaj yang selamat dari kesesatan. Karena itu jalan ini harus kita tempuh untuk mendapatkan keselamatan. Aqidah inilah yang dianut oleh umat Rasulullah dari masa ke masa, yaitu para sahabat Rasulullah dan orang-orang sesudah mereka yang mengikuti jejak para sahabat tersebut dalam meyakini dasar-dasar akidah.
Penamaan Ahlussunah adalah untuk memberikan pemahaman bahwa kaum ini adalah kaum yang memegang teguh ajaran-ajaran Rasulullah, dan penamaan Al-Jama'ah untuk menunjukkan para sahabat Rasulullah dan orang-orang yang mengikuti mereka di mana kaum ini sebagai kelompok terbesar (mayoritas) dari umat Rasulullah. Dengan penamaan ini maka menjadi terbedakan antara paham yang benar-benar sesuai ajaran Rasulullah dengan paham-paham firqah sesat seperti Mu'tazilah, Qadariyah, Jahmiyah dan lain-lain.
Sebagaimana dikatakan sebelumnya bahwa manhaj Ahlussunnah wal Jamaah adalah manhaj yang dibawa oleh Rasulullah SAW dan kemudian diikuti oleh para sahabatnya dan generasi yang sesudahnya. Sejalan dengan perkembangan waktu, manhaj ahlussunnah ini tersistematisasikan melalui ulama yang terkenal yaitu Abu Hasan al-Asy'ari dan Abu Mansur al-Maturidi. Sehingga, dalam literatur Islam, jika disebutkan nama Ahlussunnah wal Jama'ah maka yang dimaksud adalah kaum Asy'ariyah dan kaum Maturidiyah. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Al-Imam Al-Hafiz Muhammad Murtadha az-Zabidi dalam pasal 2 pada kitab Qawaid al-Aqaid dalam kitab Ithaf as-Sadah al-Muttaqin Bi Syarh Ihya' Ulumuddin menuliskan sebagai berikut, "jika disebut nama ahlussunnah wal jamaah maka yang dimaksud adalah kaum Asy'ariyah dan kaum Maturidiyah".
Dengan demikian, ada yang mengklaim bahwa ada satu golongan memproklamirkan ahlussunnah wal jamaah tapi tidak sesuai dengan apa yang telah dirumuskan oleh Asy'ariyah dan Maturidiyah maka tidak dapat diakui sebagai ahlussunnah wal jamaah yang sebenarnya, yaitu yang mengikuti manhaj Rasulullah dan para sahabat serta orang-orang yang setia dengan ajaran Rasulullah.
Aqidah ahlussunnah wal jamaah hingga kini diajarkan di masyarakat Indonesia. Akidah ini pula yang diyakini oleh mayoritas umat Islam di seluruh dunia, di Indonesia, Malaysia, Brunei, India Pakistan, Mesir negara-negara Syam (Syria, Yordania, Lebanon, dan Palestina), Maroko, Yaman, Irak, Turki, dagestan, Afghanistan dan negara-negara lainnya.
Dikutip dari berbagai sumber.
0 comments:
Posting Komentar