Ketika semua manusia telah duduk di kuburannya masing-masing, Di antara mereka ada yang telanjang, ada yang berpakaian, ada yang mukanya berwarna hitam, ada yang berwarna putih, ada yang memancarkan cahaya seperti lampu besar, dan ada pula yang mukanya memancarkan cahaya seperti matahari, semuanya menundukkan kepala. Mereka tidak mengetahui apa yang menimpanya selama seribu tahun. Namun, ketertegunan itu buyar dengan kedatangan api dari sebelah barat yang menggiring manusia ke Padang Mahsyar. Semua makhluk, baik golongan jin maupun manusia, merasa bingung dan takut. mereka membawa amal yang masing-masing dan amal itu berkata kepada pelakunya,” Bangkitlah dan berkumpullah di Padang Mahsyar!”
Pada saat itu amat baik seseorang ada yang berwujud bighal, ada yang berwujud keledai, ada yang berwujud kambing yang menjadi kendaraannya. Ada cahaya menerangi di depan dan sebelah kanan mereka. Inilah maksud firman Allah SWT,
“Sedangkan cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan” Qs. at-Tahrim : 8.
Di belakang mereka tidak ada cahaya sehingga hitam pekat dan tak terlihat apa-apa. Tidak ada seorangpun yang dapat melihatnya. pada saat itu orang kafir dan orang-orang yang ragu menjadi panik dan bingung. Adapun orang-orang Mukmin dapat melihatnya melalui kekuatan yang menuntunnya. Mereka memuji Allah SWT yang telah memberikan cahaya yang menuntunnya dalam kesulitan tersebut.
Pada hari itu Allah SWT menampakkan kepada orang mukmin kesengsaraan orang-orang yang sedang disiksa untuk membuktikan janji-janji-Nya. Inilah makna firman Allah SWT,
“Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata, “Ya Tuhan kami, janganlah engkau tempatkan kami bersama orang-orang yang zalim” Qs. al-A’raf : 47.
Ada empat hal yang tidak dapat diketahui nilainya kecuali oleh empat hal pula, yakni tidak akan mengetahui nilai kehidupan didunia kecuali orang yang mati, tidak akan mengetahui nilainya nikmat Kecuali orang yang sengsara, tidak akan mengetahui kenikmatan kaya kecuali orang yang miskin, tidak mengetahui nikmatnya sehat kecuali orang yang sakit.
Di antara manusia ada yang merangkak dengan kedua kaki dan kedua tangannya. Ada pula yang memiliki cahaya yang terkadang menyala dan terkadang padam. Kualitas cahaya yang dimiliki orang mukmin tergantung kepada kualitas keimanan masing-masing. Cepat lambatnya langkah merekapun sesuai dengan amal mereka di dunia.
Dalam sebuah hadis sahih , Rasulullah Saw pernah ditanya, “ Wahai Rasulullah,bagaimana caranya kita dikumpulkan pada hari Mahsyar?” Beliau menjawab, “Mahluk yang berkumpul saling berdesakan dan bertumpuk sehingga tingginya mencapai 1.000 tumit karena saking padatnya. Sebahagian manusia tenggelam dalam keringatnya sendiri. Sebahagian ada yang tenggelam sampai ke hidung, dada, tenggorokan, pundak, dan tumit. Sementara sebahagian lainnya melihatnya seperti air selokan yang mengalir. sebahagian mereka dan terkena basah sedikit seperti orang yang terkena tumpahan air minum. orang yang tenggelam sampai tumit adalah yang mati tenggelam. Kepada mereka, malaikat berseru, “Janganlah kalian takut dan sedih”.
Sebahagian orang arif memberitahukan kepadaku bahwasannya mereka adalah orang-orang yang bertaubat seperti Fudhail bin Iyadh dan lainnya. Nabi bersabda, “Orang yang tobat dari dosa seperti orang yang tidak mempunyai dosa”.
Ketiga kelompok yang memperoleh keselamatan adalah orang-orang yang berwajah putih, sedang selain mereka berwajah hitam. bagaimana mereka tidak merasa resah, khawatir, dan mandi keringat sebab matahari berada dekat di atas kepala mereka, sehingga kalau seseorang menjulurkan tangan, panasnya terasa 70 kali lipat dari panas di bumi.
Sebahagian ulama salaf mengatakan bahawa sandainya matahari yang terbit di dunia sebagaimana di akhirat, niscaya akan terbakarlah bumi, melelehlah bebatuan, dan keringlah sungai-sungai.
Makhluk-makhluk dikumpulkan dilapangan yang putih sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya : “Yaitu pada hari ketika bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka semuanya di Padang Mahsyar berkumpul menghadap ke hadrat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”. Qs. Ibrahim : 48.
Di Padang Mahsyar, mereka menampakkan diri di hadapan Allah SWT dalam keadaan bermacam-macam. para raja di dunia menampakkan diri seperti debu sebagaimana yang diriwayatkan dalam sebuah khabar tentang sifat orang yang sombong. Ungkapan seperti debu di sini bukan dalam arti bawa diri mereka benar-benar seperti debu, tetapi rendah dan dihina sehingga diinjak oleh orang lain.
Sekelompok orang meminum air yang jernih dan segar yang disuguhi anak-anaknya dari sungai-sungai di syurga. Salah seorang ulama salaf bermimpi kiamat benar-benar telah terjadi.Ia seakan-akan berada di suatu tempat dengan rasa haus yang sangat. ia melihat anak-anak kecil memberi minum kepada sekelompok orang. lalu ia menghampiri anak-anak itu untuk meminta seteguk dua teguk air. salah seorang dari mereka berkata kepadanya, Apakah ada diantara kami yang menjadi anak anda?” “ tidak” jawabnya. “ kalau begitu kami tidak akan memberi minum.” Jawabnya pula. Dalam hal ini terdapat keutamaan menikah kerana anak inilah yang memberi minum yang syarat-syaratnya telah kami sebutkan di dalam kitab al-Ihya’.
Sekelompok orang dinaungi awan di tengah-tengah teringat panas matahari. Awan itu adalah sedekah yang baik. Mereka senantiasa berada dalam keadaan seperti itu selama seribu tahun sehingga mendengar sangkakala ditiup. Telah kami gambarkan lebih rinci dalam kitab al-Ihya, dan hal itu merupakan sebahagian rahasia Alquran. Mendengar kerasnya tiupan sangkakala, mereka merasa takut. semua kepala tertunduk. mereka mengira bahwa itu merupakan siksaan pada hari kiamat.
Tiba-tiba kelihatan delapan malaikat membawa Arasy. Mereka berjalan di hadapan para malaikat yang lama perjalanannya adalah 20.000 tahun. Usungan Arasy diiringi rombongan malaikat dengan suara tasbih, hingga Arasy diletakkan di salah satu tempat di Padang Mahsyar yang putih yang sengaja Allah SWT ciptakan untuknya.
Saat itu, seluruh makhluk tertunduk dengan perasaan takut. Para nabi, ulama, wali, dan syuhada merasa takut akan azab Allah SWT yang tidak dapat ditanggung siapa pun.
Tiba-tiba datanglah cahaya yang menutupi cahaya matahari .Mereka senantiasa berdesak-desakan selama 1.000 tahun.