/>https://maswashliyah.blogspot.com MAS ALWASHLIYAH DESA PAKAM

Translate

PUISI OLEH MUHAMMAD RIFAL AZHARI

MADRASAH ALIYAH ALWASHLIYAH DESA PAKAM MENERIMA SISWA BARU TAHUN PELAJARAN 2024/2025

Selasa, 06 Juni 2023

MENGUAK MISTERI ALAM AKHIRAT (19)

SYAFA’AT ALQURAN

 

Diriwayatkan bahwa  pada hari kiamat  Alquran datang dengan bentuk laki-laki yang tampan dan memberi  syafaat.  Demikian pula,  Islam memberi syafaat seperti itu. Kami telah menyebutkan hikayat Islam bersama Umar Bin Khattab dalam kitab Ihya' setelah ia memusuhi Rasulullah s.a.w. Alquran mengasihi siapa sahaja yang dikehendaki Allah SWT dan memasukkannya ke dalam surga.

 

Ada pun bumi datang dalam bentuk  laki-laki tua beruban dan buruk rupa. Orang-orang ditanya, “ Apakah kalian mengenalinya?”  Mereka menjawab, “ aku berlindung kepada Allah SWT darinya.”  Maka dikatakan, “ Inilah dunia yang kamu saling membenci dan saling hasut karenanya.”


Jumat datang dalam bentuk pengantin yang dikelilingi orang mukmin dan diliputi harumnya minyak wangi.  di atas mereka,  terdapat cahaya yang mengagumkan bagi semua yang ada didalam pemberhentian.  Hal itu terus berlangsung seperti itu sampai mereka dimasukkan ke dalam surga.

Lihatlah rahmat Allah!  keberadaan Alquran,  Islam dan Jumat.  Mereka berbentuk seperti manusia padahal Alquran berwujud di alam jabarut,  sedangkan Islam seperti shaum, shalat dan sabar. 


baca juga : REMAJA BUTA YANG MENJADI SYEIKH


Janganlah anda toleh orang yang berhujjah dengan kemusnahan manusia  ketika ia mati dengan ucapannya ketika perang Khandaq, “Wahai Tuhan jasad yang rusak dan nyawa yang punah.”

Untuk mendalami hal ini, seseorang memerlukan ilmu yang banyak. Kami telah mengingatkan hal ini pada kitab lain. Kami sengaja meringkasnya dengan tujuan menelusuri jalan sunnah dan tidak terjatuh dalam bid’ah yang datang tiba-tiba pada syara’ dari setan berupa manusia. Berilah manusia kabar gembira berupa petunjuk dan jalan yang diinginkan.


Kami memohon kepada Allah SWT taufik dan karunia-Nya. Amin. Hasbunallah wa ni’mal wakil wa shallallahu ala sayyidina wa ala alihi wa shahbihi wa sallam.


FI SABILILLAH : PENERIMA ZAKAT

 Zakat merupakan bagian yang sangat penting dalam syari’at islam. Bukan hanya sebagai bagian daripada ibadah yang manfaatnya untuk individu yang mengeluarkan zakat, tetapi lebih daripada itu, zakat  memberikan kemanfaatan secara kolektif bagi orang-orang yang berada dilingkungan yang menjalankan sistem zakat. Dalam Al Quran, kata zakat selalu disandingkan dengan perintah shalat. 

Alquran mengatur tentang orang-orang yang berhak menerima zakat. Secara spesifik mengemukakan pihak-pihak yang dapat menerima zakat.  Dalam surah at-Taubah ayat 60 Allah berfirman:


“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir,  orang-orang miskin,  pengurus-pengurus zakat,  para mualaf yang dibujuk hatinya,  untuk memerdekakan budak,  orang-orang yang berhutang,  untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan,  sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah,  dan Allah Maha Pengasih dan Maha Bijaksana”.  


Dari ayat tersebut,  salah satu yang berhak menerima zakat adalah fi sabilillah.  Menurut Ibnu Atsir ,  secara bahasa lafaz Sabil memiliki arti jalan. Dengan demikian,   sabilillah secara bahasa dapat diartikan sebagai jalan Allah. Pada dasarnya lafadz fisabilillah bersifat umum  mencakup segala bentuk tindakan   yang secara ikhlas  ditujukan untuk mendekatkan diri kepada Allah,  baik mengerjakan yang wajib,  sunnah,  maupun ketaatan yang lain.  Akan tetapi,  ketika lafaz sabilillah dimutlakkan,  yang dimaksud adalah jihad.


Sabilillah sebagai penerima zakat menurut perspektif fikih.


Menurut Wahbah Zuhaili, sabilillah adalah para mujahid yang berperang yang tidak mempunyai hak dalam honor sebagai tentara,  karena jalan mereka adalah mutlak berperang. Mereka diberi zakat karena telah melaksanakan misi penting mereka dan kembali lagi. Menurut jumhur ulama, mereka diberi zakat sekalipun orang kaya,  Karena yang mereka lakukan merupakan kemaslahatan bersama.  Adapun orang yang mempunyai honor tertentu  tidak diberi zakat.  kerana,  orang yang memiliki rezeki rutin yang mencukupi dianggap sudah cukup (Fiqh Islam wa Adillatuhu jilid 3 : 2007 h. 286)

Jumhur ulama dalam mazhab-mazhab bersepakat bahwa tidak boleh mendistribusikan zakat kepada selain asnaf yang delapan. Dengan demikian tidak dibenarkan kehidupan distribusian zakat seperti untuk membangun masjid jembatan, ruangan, irigasi 


Kata “innama” dalam ayat tersebut Berfungsi untuk membatasi dan menetapkan. Ayat tersebut menetapkan apa yang tersebut dan menafikan selainnya.  Oleh karena itunya,Tidak boleh mendistribusikan zakat kepada ibadah-ibadah yang tidak tersebutkan di dalam ayat tersebut, karena sama sekali tidak dapat di hak untuk memilikinya. 


Akan tetapi, Al-Kasani (seorang ulama bermadzhan Hanafi) dalam Al-Bada’i menafsirkan bahwa sabilillah (jalan Allah) Yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah semua macam ibadah. dengan demikian, mencakup semua orang yang berusaha di jalan Allah dan kebaikan, jika dia membutuhkan. Kata Sabilillah adalah umum dalam kepemilikan, Yaitu mencakup pembangunan masjid dan semisalnya, sebagaimana yang telah disebutkan. Sebagian ulama Hanafiah menafsirkan kalimat Sabilillah dengan mencari ilmu, sekalipun yang mencari ilmu tersebut kaya.  Anas dan Hasan berkata, “Zakat tidak diberikan untuk pembangunan jembatan dan jalan. Itu merupakan Sedekah Yang lampau.” Malik berkata, “ jalan Allah (sabilillah)  itu jumlahnya banyak.Akan tetapi aku tidak mengetahui perbedaan pendapat bahwa maksud Sabilillah dalam ayat ini adalah berperang.” (Fiqhul Islam wa Adillatuhu (terj) : Jilid 2 h. 287-288).

Menurut Dr.  Yusuf  Qaradhawi, bahwa  di antara ulama dulu sekarang,  ada yang meluaskan arti sabilillah , Tidak hanya khusus pada jihad dan yang berhubungan dengannya, tetapi ditafsirkannya pada semua hal yang mencakup kemaslahatan, taqarrub dan perbuatan-perbuatan baik sesuai dengan penerapan asal dari kalimat tersebut. 

Di antara pendapat ini, adalah apa yang diingatkan oleh Imam ar-Razi dalam tafsirnya, bahwa zahir lafaz dalam firman Allah wa fisabilillah tidak wajib mengkhususkan artinya pada orang yang berperang saja. Kemudian ia berkata: "maka terhadap arti ini Imam Qaffal mengutip dalam tafsirnya dari sebagian fuqaha' bahwa mereka itu memperkenankan menyerahkan zakat pada semua bentuk kebajikan, seperti mengurus mayat, mendirikan benteng, meramaikan masjid. Karena sesungguhnya firman-Nya wafi sabilillah bersifat umum meliputi semuanya. 

Syekh Jamaludin Al Qosimi  menerangkan dalam tafsirnya, apa yang dikemukakan oleh Imam ar-Razi bahwa zahirnya lafaz tidak mewajibkan mengkhususkan kepada orang yang berperang. Ia mengutip pula kutipan Imam Qaffal dari sebagian fuqaha' tentang masalah itu kemudian mengemukakan pendapat pengarang buku Taj, bahwa setiap jalan yang menuju ridho Allah adalah jalan yang baik, dan termasuk fisabilillah. Kemudian tidak mengutip yang lain dan tidak memberikan komentar apa-apa lagi titik ini menunjukkan adanya kesesuaian pendapat atau tidak adanya selisih paham. (Fikih Zakat (terj) h. 619-626).


Menurut Prof. Dr. H. Abdullah Syah, MA, asnaf  fisabilillah sekarang ini lebih tepat  disalurkan kepada penuntut ilmu. Kerana menurut beliau,  penuntut ilmu sesuai hadis rasul dalam orang yang sedang berjihad fisabilillah.  kerana dengan ilmu itu dia dapat membela dan meninggikan Islam  dan martabat umat Islam.  apa lagi umat Islam masa sekarang ini sangat ketinggalan dalam pendidikan dibandingkan dengan umat lain,  karena itu perlu diprioritaskan zakat untuk menopang/ memberi beasiswa kepada pelajar dan mahasiswa yang sangat memerlukan untuk menyelesaikan studinya.(Butir-butir Fiqh Zakat : 2007 h. 90-91). 


Pem, Cengkering, 6 Juni 2023

Japar, M.Ag


Senin, 05 Juni 2023

MENGUAK MISTERI ALAM AKHIRAT (16)

 Dalam riwayat shahih disebutkan bahwa perbuatan yang pertama kali diperhitungkan adalah berkaitan dengan darah adapun orang yang pertama kali memperoleh pahala adalah orang yang hilang pandangannya (buta). Pada hari kiamat kelak, orang yang buta dipanggil bersama orang buta lainnya. Kemudian dikatakan kepada mereka, "bergabunglah dengan dzat Al-Yamin". Mereka mendapat bendera sendiri dari Nabi Syu'aib dijadikan sebagai pemimpin mereka mereka disertai para malaikat cahaya yang jumlahnya tidak diketahui, kecuali Allah. Para malaikat yang menyertai rombongan itu seperti sedang mengantarkan pengantin. Mereka melintasi jembatan bagaikan langit yang menyambar. Sifat salah seorang mereka dalam kesabaran dan lemah lembut seperti Ibnu Abbas dan menyamainya dari umat Muhammad SAW. 

Setelah itu, Allah SWT berseru, "Di mana orang yang ditimpa penyakit?" Orang-orang itu pun datang sambil memuji Allah SWT. Berita diperintahkan bergabung dengan dzat Al-Yamin. Mereka juga diberi bendera sendiri dan Nabi Ayub alaihissalam dijadikan sebagai pemimpin mereka sifat orang yang ditimpa cobaan ini adalah sabar dan lemah lembut seperti Uwail bin Abi Thalib dan yang menyerupainya.

Kemudian Allah SWT menyuruh lagi di manakah para pemuda yang menahan diri (untuk berbuat zina)?" Para pemuda itu pun didatangkan dan Allah SWT menyambutnya. Mereka lalu diperintahkan bergabung dengan dzat Al-Yamin mereka diberi bendera sendiri dan Nabi Yusuf alaihissalam dijadikan sebagai pemimpin mereka tetap sifat mereka adalah sabar dan lemah lembut seperti Rasyid bin Sulaiman dan yang menyerupainya.

Kemudian Allah subhanahu wa ta'ala menyeru lagi,"Di mana orang-orang yang saling mencintai karena Allah?" Orang-orang yang dimaksud pun datang dan Allah SWT menyambutnya dengan baik. Mereka lalu diperintahkan bergabung dengan dzat Al-Yamin. Sifat mereka adalah sabar dan lembut. Mereka tidak pernah murka karena urusan dunia seperti Abu Turab, yakni Ali bin Abi Thalib dan yang menyamainya.

Kemudian Allah SWT menyeru lagi, "Manakah orang-orang yang menangis karena Allah?" Orang-orang itu pun datang memenuhi panggilan,-Nya. Air mata mereka ditimbang bersamaan dengan darah tak syuhada dan tinta para ulama. Ternyata air mata mereka lebih berat.  Mereka lalu diperintahkan bergabung dengan dzat Al-Yamin. Mereka diberi bendera berwarna sesuai dengan keragaman tangisannya. Sebagian mereka menangis karena takut, sebagian mereka menangis karena mengharap ampunan Allah sebagian mereka menangis karena menyesal. Yang menjadi pemimpin adalah Nabi Nuh alaihissalam.

Para ulama mengadu kepada Allah SWT bahwa mereka lebih baik daripada orang-orang yang menangis itu. Mereka berkata, "karena ilmu kamilah mereka menangis." Rombongan pun berhenti.  Kemudian ditimbanglah tinta para ulama dan darah para syuhada. Ternyata darah para syuhada lebih kuat. Mereka lalu diperintahkan menempati tempat sebelah kanan dan diberi bendera sendiri. Mereka dipimpin oleh Nabi Yahya alaihissalam.

Lagi-lagi para ulama mengadu kepada Allah bahwa mereka lebih baik daripada syuhada itu. Mereka berkata, "karena ilmu kami lah mereka berperang. Kami lebih unggul daripada mereka."

Allah SWT tertawa dan berfirman, "Mereka (para ulama) bagi-Ku adalah seperti nabi-nabiKu. Berikanlah syafaat kepada orang-orang yang kalian kehendaki!" Mereka lalu memberi syafaat kepada keluarga, tetangga, dan saudaranya. Mereka menyuruh para malaikat agar menyeru kepada manusia, "Wahai manusia, si Fulan yang alim itu disuruh Allah SWT memberi syafaat bagi siapa saja yang membutuhkannya atau memberi sesuap makan bagi yang lapar atau memberi air bagi yang haus." Maka berdatanganlah orang-orang untuk meminta syafaat.

Dalam hadis sahih diterangkan bahwa orang yang pertama memberi syafaat adalah para rasul lalu para Nabi kemudian para ulama.

Rombongan para ulama diberi bendera tersendiri dan dipimpin oleh Nabi Ibrahim alaihissalam karena ia adalah rasul yang paling kuat ilmu dan pengaruhnya.

Selanjutnya, orang-orang fakir dipanggil. Allah SWT menyambut mereka sambil berfirman, "Selamat datang wahai orang-orang yang dunia merupakan penjaranya." Mereka lalu diperintahkan menempati tempat sebelah kanan dan diberi bendera kuning. Mereka dipimpin oleh Nabi Isa alaihissalam.

Kemudian terdengar seruan, "Dimana orang orang yang kaya?" Begitu mereka datang, dihitunglah apa yang telah diberikan kepada mereka selama 500 tahun. Mereka lalu diperintahkan menempati tempat sebelah kanan dan diberi bendera sendiri.  Mereka dipimpin oleh Nabi Sulaiman alaihissalam.

Dalam sebuah hadis diterangkan bahwa ada empat golongan yang diingatkan empat golongan lain. Pertama, orang kaya dan orang senang. Mereka ditanya,"Apa yang membuatmu lalai untuk beribadah kepada Allah SWT?" Mereka menjawab,"Ia memberi kami harta dan kebahagiaan sehingga melalaikan kami untuk beribadah kepadaNya." Mereka ditanya lagi, "Siapakah yang lebih besar kekuasaannya, kamu atau Sulaiman?" Mereka menjawab, "Sulaiman " Dikatakan kepada mereka, "Harta dan kekuasaan tidak menyebabkan Sulaiman melalaikan ibadah."

Kedua, orang yang mendapat cobaan. Mereka ditanya, "Apakah yang membuat kalian lalai dari ibadah kepada Allah subhanahu wa ta'ala?" Mereka menjawab, "Allah SWT menguji kami di dunia sehingga kami lalai dari zikir dan ibadah kepada-Nya." Dikatakan kepada mereka,"Siapakah yang paling berat ujiannya, kalian atau Ayub?" Mereka menjawab,"Ayub." Dikatakan kepada mereka, "Ujian itu tidak membuatnya lalai dari memberikan hak-Ku (ibadah)". 


Sabtu, 03 Juni 2023

MENGUAK MISTERI ALAM AKHIRAT (6)

SIKSA KUBUR DAN PERTANYAAN MUNKAR DAN NAKIR


Ketika dikembalikan ke dalam jasad,  nyawa mendapatkan jasadnya mulai dimandikan.  jika ia dimandikan,  dia duduk di dekat kepalanya sampai selesai dimandikan.  Allah swt menyingkapkan pandangan orang soleh yang dikehendaki-Nya  sehingga dapat melihat bentuk duniawi nyawa itu. 


Seseorang yang telah memandikan jenazah anaknya,  tiba-tiba melihat anaknya duduk di sebelah kepalanya sehingga ia sempat kebingungan.  ia lalu pindah posisi,   tetapi tetap saja ia melihatnya sampai jenazah anaknya dikafani. 

Banyak orang soleh meriwayatkan bahawa ketika mayat disimpan di keranda,  mereka berseru, “  Mana Fulan dan mana nyawanya?” Maka bergetarlah  kapan sebelah dada mayat sebanyak dua atau tiga kali. 


Rabi’ bin Khaitsam , Dalam sebuah riwayat nya,  melihat mayat bergetar di tangan orang yang memandikannya.  dia pun pernah menyaksikan  mayat berbicara  pada masa Abu Bakar Shiddiq.  jiwa Sesungguhnya menyaksikan Alam Malaikat dan Allah Swt  memperlihatkannya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. 


Ketika jenazah orang saleh dikafani,  nyawanya menempel di dadanya dalam keadaan lemah dan ketakutan.  ia berkata, “ Cepatlah bawa aku pada rahmat-Nya.  Kalaulah kalian tahu Apa yang aku rasakan,  pasti kalian akan cepat membawa ku kepada-Nya. 

Namun jika orang itu tergolong yang diperlihatkan seksaan kepadanya,  ia berkata, “ lambat kan lah aku dari siksa Tuhanku.  Kalaulah kalian tahu Apa yang aku rasakan,  nescaya kalian tidak akan membawa aku kepada-Nya.”  Atas dasar itu,  Rasulullah saw  selalu berdiri ketika ada jenazah yang lewat.


Dalam kitab as-Shahih  diriwayatkan,  bahwa suatu hari ada jenazah lewat di hadapan Rasulullah saw .  Beliau lalu berdiri untuk menghormatinya.  Beliau diberitahu oleh sahabatnya bahwa jenazah itu adalah orang Yahudi.  Beliau menjawab,  “Bukankah ia pun manusia?”


PERKATAAN KUBUR BAGI MAYAT

Begitu mayat dimasukkan ke dalam kubur, kubur berkata kepadanya, "Dulu kamu bergembira di atas punggungku dan hari ini kamu bersedih di dalam perutku. Dahulu kamu memakan berbagai macam makanan di atas punggungku. Sekarang ulat-ulat akan memakanmu di dalam perutku". Banyak lagi perkataan semacam itu yang mencelanya sampai tanah menutupi rata di atasnya.


YANG PERTAMA DITEMUI MAYAT DALAM KUBUR

Kemudian malaikat Ruman memanggil mayat. Diriwayatkan dari Ibnu Masud Ra, bahwa dia bertanya kepada Rasulullah SAW, "Wahai Rasulullah, apa yang pertama ditemui mayat dalam kubur?" "Tidak ada orang yang menanyakan hal ini selain Engkau wahai Ibnu Mas'ud". jawab Rasulullah. "Yang pertama memanggil mayat adalah malaikat Ruman yang meneliti setiap kuburan. Ia berkata, "Wahai hamba Allah tulislah amalmu". Mayat menjawab, "Aku tidak memiliki pena dan kertas". Malaikat menjawab, mengapa tidak engkau jadikan kafanmu sebagai kertas dan ludahmu sebagai tinta". Dipotonglah sebagian kafannya dan ia pun mulai menulis. Jjika si hamba tidak bisa menulis waktu di dunianya ia menulis seperti suatu hari saja. Kemudian malaikat datang, melipat kain dan menggulungkannya di lehernya.

Kemudian Nabi SAW membaca, "Dan tiap-tiap manusia itu telah kami tetapkan amal perbuatannya sebagaimana tetapnya kalung pada lehernya. Dan kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka". (QS Al-Isra ayat 13).


PERTANYAAN MUNKAR DAN NAKIR BAGI KAUM MUKMININ


Ketika si mayit telah menulis semua amalnya, datanglah dua orang pemuda kubur, yang merupakan dua malaikat yang hitam. Kemudian mereka melubangi tanah dengan taringnya. Rambut mereka terseret sampai ke tanah. Bicaranya seperti halilintar yang menggelegar, matanya bagaikan kilat yang menyambar, nafasnya bagaikan angin yang menerpa, tangannya menggenggam pemukul kepala dari besi yang tidak akan mampu diangkat banyak orang. Gunung sebesar apapun dipukul dengannya pasti akan rata.

Begitu melihatnya, nyawa si mayat sangat ketakutan. Lalu ia masuk ke dalam hidung jasadnya, sehingga mayat itu hidup. Anggota tubuhnya yang mula-mula hidup adalah dadanya sebagaimana di bagian tubuh itulah nyawa hilang ketika ia sekarat. Ia tak mampu bergerak tetapi mampu mendengar dan melihat.

Keduanya menanyai mayat dengan sadis dan membentak. Tanah pun bergerak dan timbul lah lubang. Keduanya bertanya, "siapa Tuhanmu? Apa agamamu? siapa nabimu dan di mana kiblatmu?"


Mayat yang memperoleh petunjuk Allah akan balik bertanya kepada mereka, "Siapakah yang mengutus kalian berdua kepadaku?" Kemudian berkata, "Allah Tuhanku, Muhammad adalah nabiku, Islam agamaku" ungkapan ini hanya diucapkan ulama-ulama pilihan.


Salah satu malaikat berkata kepada lainnya, "Dia benar, hujjahnya dapat diterima" Keduanya kemudian memukul tanah sehingga keluarlah kubah besar kemudian membukakan pintu ke surga dari sebelah kanan dan membentangkan sutra dan sayapnya lalu membawa nyawa itu ke surga. Amal perbuatannya datang dalam bentuk yang tampan dan menyenangkan. Ia menemani, mengajaknya bicara, dan memenuhi kuburnya dengan cahaya. Ia berada dalam situasi gembira sampai datang hari kiamat.


Derajat di bawah orang yang telah digambarkan di atas adalah orang mukmin yang sedikit amal dan ilmunya. Tidak ada baginya naungan ilmu dan rahasia alam malakut. Amalnya pun datang menemaninya. Malaikat Ruman datang kepadanya dalam rupa yang paling baik dan pakaian yang terbagus. Ia berkata padanya, "Apakah kau tidak mengenaliku". Orang itu menjawab, "engkau ka orang yang membawa karunia Allah kepadaku dalam pengasinganku?" Ia berkata lagi, "Aku adalah amal salehmu. Jangan takut dan khawatir sebentar lagi malaikat Munkar dan nakir akan menanyaimu." Kemudian jawaban-jawabannya pun diterima..


Tidak berselang lama, masuklah dua malaikat kepadanya. Keduanya duduk bersandar lalu berkata, Siapa Tuhanmu sama seperti pertanyaan di awal. Orang itu menjawab, "Allah Tuhanku Muhammad nabiku, Alquran imamku, Ka'bah kiblatku, Ibrahim bapakku dan agamanya adalah agamaku, tidak ada yang lain".


Keduanya berkata, "kau benar" Lalu keduanya pun berbuat sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. Hanya saja, keduanya juga membukakan pintu neraka dari sebelah kiri orang itu. Dari sana, ada isi neraka berupa ular, kalajengking, belenggu, rantai, dan semua benda yang mengerikan lainnya. Ia pun merasa kaget. Kedua malaikat lalu berkata padanya, "Tidak ada kejelekan padamu. Pada mulanya tempatmu di neraka. Namun, Allah telah menggantinya dengan surga, tidurlah dengan tenang".

Kemudian pintu neraka pun ditutup dan ia tidak mengetahui apa yang terjadi selama berbulan-bulan, bertahun-tahun, bahkan mungkin beberapa abad.

Sebagian orang tidak mampu menjawab pertanyaan kedua malaikat itu. Jika akidahnya bertentangan dengan yang benar Ia tidak mampu mengucapkan "Allah Tuhanku", tetapi ia mengucapkan kata-kata lain. Lalu kedua malaikat pun memukulnya dengan satu pukulan yang menyebabkan kuburannya menyala dan hanya padam setelah beberapa hari titik begitulah terjadi berulang-ulang, sampai hari kiamat.

Sebagian orang sulit untuk mengatakan Islam adalah agamaku karena ada sedikit keraguan di dalam dadanya, atau karena fitnah yang terjadi ketika mati. Ia pun lalu dipukul dengan satu pukulan hingga menyalalah kuburannya seperti orang yang pertama di atas.

Sebagian orang sulit mengucapkan Alquran adalah imanku karena ia membacanya tanpa mengimani dan mengamalkannya, tidak melakukan perintahnya dan tidak menjauhi larangannya. Ia pun mengalami apa yang terjadi di atas.

Sebagian orang ada yang amalnya berubah menjadi anak singa yang menyiksa dan melukainya di dalam kubur. Sebagian lagi amalnya menjadi, anak babi.

Sebagian orang sulit mengatakan Muhammad adalah nabiku karena ia melupakan sunnah beliau.

Sebagian orang sulit mengatakan Ka'bah adalah kiblatku karena salatnya tidak khusyuk atau wudhu'nya rusak, atau sembrono dalam sujud dan rukunnya. Cukup bagimu apa yang dikatakan sebuah riwayat:

"Sesungguhnya Allah SWT tidak akan menerima salatnya orang-orang Yang sembrono dalam menjalankannya, dan yang memakai pakaian haram".

Sebagian orang sulit mengatakan bapakku adalah Ibrahim karena ia mendengar ucapan yang membuatnya ragu Apakah Ibrahim seorang Yahudi atau Nasrani. Ia mengalami nasib serupa dengan orang di atas.

Pembahasan lengkap mengenai hal ini ada data dalam al-Ihya'.

Bersambung....


MENGUAK MISTERI ALAM AKHIRAT (5)

 Nyawa orang durhaka akan dicabut dengan keras sehingga wajahnya seperti orang yang sedang makan buah labu. Malaikat Izrail berkata, "Keluarlah wahai nyawa yang jahat dari tubuh yang jahat". Berteriaklah si fajir (orang yang berdosa) sekuat tenaga seperti lengkingan keledai.  Izrail lalu menyerahkannya kepada malaikat Zabaniyah yang berwajah buruk, berbaju hitam dan beraroma bau.Tangan malaikat Zabaniyah menjambaknya dan melemparkannya hingga ia berubah seperti belalang. Sesungguhnya orang kafir adalah yang paling prediksi siksaannya dibandingkan orang mukmin di neraka.

Dalam sebuah hadis sahih disebutkan: "Sesungguhnya gigi geraham orang kafir dalam neraka sebesar Uhud".

Nyawa orang itu dibawa naik sampai ke langit dunia. Al-Amin mengetuk pintu. Di balik pintu ada yang bertanya, "Siapakah Anda?"  Al Amin menjawab, "Aku Qayayil". Tanyanya lagi, "Siapakah yang bersamamu?" Al-Amin menjawab, "Fulan bin Fulan dengan nama yang paling jelek dan paling dibenci di dunia".  Maka dikatakan kepadanya "Tidak ada ucapan selamat datang baginya, dan tidak boleh dibukakan baginya pintu-pintu langit". Allah subhanahu wa ta'ala berfirman: Tidak dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan mereka tidak masuk surga sampai unta masuk ke lubang jarum. Qs.  al-A'raf : 40.

Tatkala mendengar ucapan tersebut, Al- Amin melemparkan nyawa si pendurhaka dari tangannya sehingga angin melemparkannya ke tempat yang jauh.  itulah maksud firman Allah:

"Barangsiapa yang menyekutukan Allah, maka ia seolah-olah jatuh dari langit, kemudian disambar oleh burung atau diterbangkan oleh angin ke tempat yang jauh". QS. al-Hajj : 31.

Betapa celakanya orang yang hina. Begitu nyawanya sampai di ujung bumi, Zabaniah segera menyeretnya ke neraka Sijjin yang berbentuk bongkahan bebatuan tempat pembangunan roh orang-orang durhaka.

Orang Yahudi dan Nasrani ditolak dari singgasananya dan dikembalikan ke kuburan mereka. Mereka itulah yang mati dalam syariatnya dan menyaksikan pemandian dan penguburannya. Orang musyrik tidak menyaksikan apa-apa karena mereka telah dilemparkan angin. Orang munafik, nasibnya sama dengan golongan kedua, yaitu ditolak dan dilemparkan ke dalam lubang. Adapun orang yang lalai dari kaum mukmin, keadaan mereka berbeda-beda. Sebagian mereka ada yang tidak diterima salatnya karena ketidakhusu'annya, salatnya rusak sebagaimana baju yang usang/Kumal yang dipukulkan ke wajahnya. Kemudian salat itu naik sambil berkata, "Allah telah mengabaikanmu seperti kamu mengabaikanku".

Sebagian mereka, ada yang ditolak zakatnya karena dia berzakat dengan tujuan dipuji orang. Ia sering bersedekah kepada perempuan untuk mendapatkan simpatinya. Semoga Allah subhanahu wa ta'ala memaafkan atas apa yang telah kami lakukan.

Sebagian mereka, ada yang ditolak puasanya, sebab ia hanya menahan diri dari makan dan tidak menahan diri dari ucapan jelek. Begitu bulan Ramadan berlalu ia tidak memperoleh apa-apa.

Sebagian mereka, ada yang ditolak hajinya karena berhaji dengan tujuan agar orang lain berkata kepadanya, "si Fulan telah haji" atau, karena berhaji dengan harta hasil kejahatan.

Sebagian mereka ada yang ditolak seluruh kebaikannya.

Tidak mengetahui hal-hal di atas, kecuali ulama yang mengetahui rahasia muamalat dan keistimewaan amal bagi Penguasa Yang Maha Pemberi.

Semua paparan di atas diperkuat oleh khabar dan atsar. Salah satunya adalah khabar yang diriwayatkan Muadz bin Jabal tentang penolakan amal dan yang lainnya. Aku sengaja meringkasnya. Jika tidak, aku akan memenuhi buku ini dengannya. Ahli syariat tentu mengetahui kesahihannya sebagaimana murid-muridnya.

Bersambung bagian (6).

Dikutip dari ad-Durrah Al-Fakhirah fi Kasyf Ulum al-Akhirah karya  Hujjatul Islam Abu Hamid Al Ghazali.

Selasa, 30 Mei 2023

REMAJA BUTA YANG MENJADI SYEIKH

Sayyid Abdullah Al Haddad dikenal secara cukup meluas di Indonesia. Jika anda pernah mengenal sebuah amalan yang bernama ratib Al Haddad, maka yang menulis ratib ini adalah ulama yang berasal dari Hadramaut ini. Pada kesempatan ini akan dibicarakan tentang riwayat singkatnya.

Riwayat Singkat Sayyid Abdullah Al-Haddad

Al imam al-'allamah al-Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad Al-Alawi Al-Husaini atau yang lebih terkenal dengan Habib Abdullah Al-Haddad, dilahirkan di Subair di pinggiran kota Tarim, sebuah kota terkenal di Hadramaut, Yaman Selatan, pada malam Kamis, 5 Safar tahun 1044 H. Dia dibesarkan di kota Tarim yang terkenal pada masa itu sebagai pusat kaum 'Aawiyyin, sebutan bagi keturunan Sayyidina Husain bin Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu. Leluhur mereka pertama yang hijrah ke Hadramaut ialah Al imam Ahmad Al Muhajir bin Isa bin Muhammad bin Ali Al Uraidhi bin Ja'far al-Shodiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein bin Ali bin Abi Tholib radhiyallahu anhum. 

Pada tahun 317 H, Ahmad Al Muhajir meninggalkan kota Basrah di Irak kemudian menetap di Hadramaut bersama 70 orang keluarga dan pengikutnya. Sejak itu berkembanglah keturunannya sehingga menjadi kabilah terbesar di sana banyak diantaranya menjadi tokoh-tokoh ulama yang terkemuka. Menurut taksiran Saleh bin Hamid Al Alawi Al-Hadrami, jumlah mereka pada tahun 1366 hijrah tidak kurang dari 70.000 jiwa terdiri atas kurang lebih 200 marga. Dari salah satu diantara marga-marga itulah yakni marga Al Haddad, Habib Abdullah ini berasal.

Dia dibesarkan di bawah pengawasan ketat ayahandanya, Sayyid Alwi bin Muhammad Al-Haddad, terutama setelah pada usia 4 tahun, kedua matanya menjadi buta akibat penyakit cacar. Agaknya musibah ini justru menjadi salah satu penyebab keberhasilannya kemudian dalam menuntut ilmu yang luas. Berkat perhatian khusus dan kasih sayang yang dicurahkan ayahandanya kepadanya, melebihi saudara-saudaranya yang lain, ditambah dengan bakat dan kecerdasan serta kecemerlangan otaknya yang melampaui rata-rata anak-anak yang sebaya dengannya. Habib Abdullah Al Haddad tumbuh sebagai pelajar yang dikagumi oleh setiap orang yang mengenalnya. Allah subhanahu wa ta'ala telah menggantikan penglihatan lahirnya dengan penglihatan batinnya di samping kemampuan menghafal yang kuat. Dalam usianya yang sangat dini, ia berhasil menghafal seluruh al-Quranul Karim. Juga mempelajari dan menguasai buku-buku karangan Al Ghazali yang memang sangat digemari di kalangan masyarakat di sana. Pengaruh buku-buku inilah yang membawanya ke lingkungan hidup yang didominasi warna kesufian yang kuat. Kecenderungan ini, pada mulanya tidak berkenan di hati ayahnya, yang kemudian mengarahkannya akan mempelajari ilmu-ilmu syariat sebelum , apa yang oleh kalangan sufi disebut,  ilmu ilmu hakikat.

Maka mulailah ia mempelajari ilmu-ilmu tafsir, hadits, fiqih, tafsir dan sebagainya di bawah bimbingan sejumlah guru besar di zamannya. Mereka itu, antara lain, Al-'allamah Al-Sayyid Agil bin Abdurrahman Al-Sagaf, Al-'allamah Sahal bin Ahmad Bahasan, Al-'allamah Abdurrahman bin Said Aidit, Al-'allamah Umar bin Abdurrahman al-Attas dan lain-lain. Menurut keterangan Habib Abdullah Al- Haddad sendiri, dalam kitab kumpulan ucapan-ucapannya, berjudul Tatsbit al-Fuad, ia pernah berguru kepada tidak kurang dari seratus orang alim.

Pada masa mudanya itu seperti yang diceritakan orang-orang yang mengenalnya, ia lebih cenderung menjauhkan diri dari cara hidup para remaja seusianya. Pada waktu-waktu tertentu ia sering menyendiri di tempat-tempat sunyi, di lembah-lembah dan bukit-bukit sekitar kota Tarim untuk bertafakur dan beribadat titik namun kebiasaannya ini tidak mengurangi ketekunannya dalam menuntut ilmu, dari masjid yang satu ke masjid lainnya, dari kota yang satu ke kota yang lainnya. Mendengar dan menimba ilmu dari guru-guru yang masing-masing memiliki kekhususan di bidangnya. Di sela-sela itu, tak kurang pula ketekunan dalam beribadat titik setiap hari, selepas mengikuti pelajaran, ia bersalat sunnah di masjid tidak kurang dari 100 bahkan 200 rakaat seharinya. Adalah pemandangan yang biasa bagi orang-orang yang melakukan perjalanan antara Tarim dan Seiwun menyaksikan seorang pemuda yang buta berjalan sendirian, di malam-malam yang sepi, untuk berziarah ke makam Al imam Ahmad Al Muhajir di desa Husaisah. Selesai berziarah, ia menimba air untuk mengisi kolam-kolam di masjid yang berada dekat dengan makam itu. setelah itu, ia pulang ke Tarim dengan hati yang puas dan jiwa yang telah dipenuhi bekal rohani. Selain makam tersebut, ia juga sering berziarah ke makam Al-imam Muhammad bin Ali al-fatih Al-Muqaddam serta tokoh-tokoh besar lainnya termasuk pula ziarah ke makam Nab Hud alaihissalam yang merupakan tradisi di Hadramaut pada setiap bulan sya'ban. Dengan ziarah seperti itu, jiwanya merasakan ketentraman dan memperoleh bekal rohani yang diperlukan dalam menempa diri dan melawan hawa nafsu. 

Dalam pada itu, ia tidak pernah beristirahat dalam bersuluk demi pendekatan diri kepada Allah. Sebab, begitulah seharusnya yang dilakukan oleh seorang yang bersuluk. Seperti yang ditulisnya kemudian dalam salah satu suratnya: "suluk ialah berjalannya hati menuju pelurusan dan penerapan akhlak keimanan, serta pentahkikan peringkat-peringkat keyakinan dan segala yang berkaitan dengannya. Perjalanan hati itu haruslah dengan mendaki dari suatu makam yang telah dicapai ke arah makam lainnya yang lebih tinggi terus-menerus tanpa henti dari sejak awal sampai akhir. Itulah perjalanan batin di atas lintasan batin pula'. 

Akhirnya, perjuangan tak kenal lelah yang dilakukannya selama puluhan tahun dalam menuntut ilmu dan menyucikan jiwa dari segala perilaku tercela, seraya mengisinya dengan akhlak Nabawiyah, telah mengantarkannya ke puncak kesempurnaan insan. Sehingga berhak ia memperoleh sebutan sebagai mujtahid mutlak dalam ilmu syariat dan al-quthb Al-ghouts  dalam ilmu hakikat. Dan jadilah ia panutan kaum yang bertakwa. Teladan bagi berjalan lurus dan berhati tulus. Sumber ilmu bagi yang ingin meraihnya, serta rahmat bagi siapa saja yang mendambakannya.

Murid-muridnya berdatangan dari segenap pelosok. Banyak pula dari luar daerah Hadramaut yang mendengar tentangnya. Dan ketika pada tahun 1080 hijrah ia berangkat menuju al- Haramaini untuk menunaikan ibadah haji.  Banyak diantara tokoh-tokoh ulama dan wali di sana yang meminta ijazah darinya sebagai pengakuan atas kedudukan yang tinggi walaupun ia pada mulanya bermaksud memintanya dari mereka.

Dengan kesibukan yang terus-menerus Al Habib Abdullah Al Haddad melewati tahun demi tahun dalam usianya yang penuh berkah dan kebaikan, jihad dan mujahadah, sampai saatnya ia memenuhi panggilan Tuhannya. Dan wafatlah ia dengan tenang pada malam Selasa, 7 dzulqoidah 1132 hijrah dalam usia 88 tahun. Ia dimakamkan di Zambal, tempat pemakaman keluarga dan leluhurnya di pinggiran kota Tarim. Semoga Allah subhanahu wa ta'ala melipatgandakan pahala baginya. Demikian pula atas kita semua bersamanya.  Amin.

Sumber : Jurnal al-Hikmah, edisi 10, Juli-September 1993.


Minggu, 28 Mei 2023

 


MENGUAK MISTERI ALAM AKHIRAT (4)


KEMATIAN ORANG BERIMAN



KETIKA NYAWA SESEORANG YANG BERIMAN AKAN DICABUT, DATANGLAH KEPADANYA DUA MALAIKAT YANG MEMILIKI WAJAH TAMPAN DAN MENGENAKAN PAKAIAN INDAH DAN SAYAP YANG CANTIK. MEREKA MENYEDIAKAN SUTRA DARI SURGA YANG TIDAK PERNAH TERBAYANGKAN DI DUNIA. MEREKA LALU NAIK KE UDARA MEMBAWA NYAWA. DIANTARA ORANG-ORANG YANG DILALUINYA ADA YANG DIKENALINYA DAN ADA PULA YANG TIDAK DIKENALINYA. MEREKA TERUS BERJALAN MELEWATI UMAT DAN GENERASI TERDAHULU BAGAIKAN BELALANG YANG TERBANG SAMPAI BERHENTI DI LANGIT DUNIA.

Al-Amin mengetuk pintunya. Ia ditanya, "Siapakah Anda?". Ia menjawab, "Aku Jibril, dan si Fulan ini memiliki akidah yang baik dan tidak diragukan lagi. Sampailah Jibril di langit kedua. Al-Amin mengetuk pintu. Ia ditanya, siapakah Anda. Jibril menjawab dengan jawaban yang sama dengan jawaban pertama. Lalu dikatakan, "Selamat datang Fulan yang menjaga salatnya dan seluruh kewajibannya". Al-Amin mengetuk pintu. Ia ditanya, "Siapakah Anda?". Jibril menjawab dengan jawaban yang sama seperti sebelumnya. Kemudian dikatakan, "Ia menjaga hak Allah dan dalam hartanya dan tidak menguranginya sedikitpun". Kemudian para malaikat berjalan sampai langit keempat. Al-Amin mengetuk pintu. Ia ditanya, "Siapakah anda?"  Jibril menjawab dengan jawaban yang sama maka dikatakan, 'selamat datang Fulan yang menjaga shoumnya dan membaguskannya, menjaganya dari perbuatan keji dan makanan haram". Kemudian sampailah ke langit ke-5. Al-Amin mengetuk pintu. Ia ditanya, "Siapakah Anda?" Jibril menjawab dengan jawaban yang sama dengan jawaban pertama. Maka dikatakan, "Selamat datang orang yang telah menunaikan hajinya tanpa sum'ah dan riya. Kemudian sampailah mereka ke langit keenam. Al-Amin mengetuk pintu. Ia ditanya, "Siapa anda?" Ia menjawab dengan jawaban yang sama dengan jawaban pertama. Maka dikatakan, "Selamat datang Fulan yang banyak beristighfar di waktu malam, banyak bersedekah secara sembunyi-sembunyi, dan memelihara anak yatim". Kemudian dibukakan baginya maka ia berjalan sampai ke istana Tuhan yang megah. Al-Amin mengetuk pintu dan mengatakan perkataan yang sama dengan sebelumnya. Maka dikatakan, "Selamat datang hamba yang sholeh, nyawa yang baik dan banyak beristighfar mencegah kemungkaran dan memerintahkan kebaikan, serta menghormati orang-orang miskin".

Baca Juga : BERSYUKUR TERHADAP MUSIBAH, HARUSKAH?

Kemudian ia melewati sekumpulan malaikat yang semuanya memberi kabar gembira dengan surga dan menyalaminya sehingga sampailah ia ke sidratul muntaha ia mengetuk pintu dan Al-Amin berkata sebagaimana sebelumnya. Maka dikatakan, "selamat datang Fulan yang melakukan amal sholeh karena Allah". Kemudian dibukakan baginya maka ia melewati lautan api, lautan cahaya, lautan kegelapan, lautan dari air, kemudian melewati lautan salju dan lautan es. Lama perjalanan setiap lautan adalah 1000 tahun. Kemudian menembus hijab yang membatasi 'Arasy ar-Rahman yang terdiri atas 80.000 istana. Setiap istana ada 1000 jumbai dan dalam setiap jumbai terdapat bulan yang selalu bertahlil, bertasbih dan menyucikan Allah. Kalaulah satu saja dari bulan ini menampakkan diri di langit dunia, terbakar lah dunia oleh cahayanya.

Ketika itu, ada seruan dari hadirat yang suci di belakang istana, "siapakah nyawa yang datang denganmu?". Ia menjawab, Fulan bin Fulan. Maka Allah berfirman, "dekatkanlah ia karena sebaik-baik hamba adalah engkau, wahai hamba-Ku.

Dihadapkanlah si mukmin ke hadapan Allah. Kemudian Allah mengejeknya dengan berbagai celaan sehingga ia menyangka bahwa ia akan binasa, tetapi Allah mengampuninya.

Di antara manusia ada yang sampai pada kursi dan mendengar seruan serta menjawabnya. Sebagian dari mereka menjawab dari belakang hijab. Hanya yang kenal kepada Allah lah yang dapat menjumpainya. Dan yang mencapai pada hadirat Allah hanya ahli makam keempat atau lebih.

Link Menguak Misteri Alam Akhirat :

1. MENGUAK MISTERI ALAM AKHIRAT (1)

2. MENGUAK MISTERI ALAM AKHIRAT (2)

3. MENGUAK MISTERI ALAM AKHIRAT (3)

4. MENGUAK MISTERI ALAM AKHIRAT (4)

Sabtu, 27 Mei 2023

MENGUAK MISTERI ALAM AKHIRAT (3)

 Kematian Kedua : Kematian di Dunia


Allah telah menetapkan usia dan rezeki manusia selama hidup di dunia sampai waktu yang telah ditentukanNya. Jejak langkah manusia selama hidupnya telah tertulis di sisiNya.


Setelah itu, datanglah kematian kedua yaitu kematian duniawi. Pada saat itu turun empat malaikat: satu malaikat menarik nyawanya dari kaki yang sebelah kanan; satu malaikat menariknya dari kaki yang sebelah kiri; satu malaikat menariknya dari tangan kanan; dan satu malaikat lagi menariknya dari tangan yang sebelah kiri.


  1. Sakaratul Maut

Alam malakut diperlihatkan kepada seseorang sebelum datangnya sakaratul maut. Malaikat memperlihatkan kepadanya semua amal yang penuh diperbuatnya di dunia. Jika lisannya pilu dan tidak berfungsi, ia menangkap tontonan itu melalui jasadnya. Setelah melihat tontonan itu, ia berbicara sendiri mengenai apa yang telah dilihatnya dan mengira bahwa hal itu termasuk bagian tipu daya setan. Ia diam sampai lidahnya berfungsi kembali.  Namun, para malaikat sudah menarik nyawanya dari ujung-ujung jarinya, dan nyawa pun pergi meninggalkan jasadnya dengan tenang. Adapun nyawa orang jahat meninggalkan jasadnya seperti tusuk daging yang dikeluarkan dari bulu domba yang basah. Demikianlah di kisahkan oleh pemilik Syariah shallallahu alaihi wasallam.

Si mayit mengira perutnya dipenuhi duri. Seolah-olah nyawanya keluar dari lubang jarum. Ia merasa seperti digencet oleh langit dan bumi. Oleh karena itu, ketika ditanya mengenai kematian,Ka'bul Ahbar radhiyallahu anhu menjawab, "seperti mencabut duri dari perut seseorang, dan yang mencabutnya adalah seorang yang bertenaga kuat. Duri itu pun putus, sedangkan sebagian lain tinggal di dalamnya".

Rasulullah bersabda:

"Sungguh rasa pedih sakaratul maut lebih pedih daripada ditikam tiga ratus pedang"

Jasad orang itu bercucuran keringat, matanya membelalak, badannya kejang, sendi-sendi tubuhnya mati, nyawanya naik, dan tubuhnya berubah menjadi kuning.

Aisyah, sambil mengucurkan air mata, menjelaskan sakaratul maut Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang terlentang di kamarnya, 

"Dengan jiwaku, aku ingin menebus rasa sakit yang melewati kerongkonganmu, sesuatu yang tidak dimiliki oleh sentuhan jin sekalipun sebelumnya, dan sesuatu yang membuatmu takut. 

Aku tidak melihat pada wajahmu warna pucat. Cahaya wajahmu bersinar, padahal warna mayit pada umumnya berwarna pucat.


Ketika nyawa sampai di hati, lidah seseorang tidak mampu berbicara lagi, dan tidak ada seorangpun yang dapat berkata. Hal itu disebabkan oleh dua hal.

Pertama, peristiwa yang sedang dihadapinya sangat besar. Dadanya menjadi sempit ketika nyawanya berada di sana. Bukankah anda pun pernah menyaksikan bahwa seseorang yang terkena pukulan di dadanya,  dia akan tercengang dan terdiam,  Terkadang ia sanggup bicara, dan terkadang ia tak sanggup melakukannya. Orang yang ditikam akan menjerit, kecuali jika bagian dadanya yang ditikam ia akan menjadi mayat tanpa jeritan.

Kedua, kemampuan untuk bersuara atau menjerit, yang merupakan instink telah lenyap. Pada saat itu, nyawanya berada dalam dua keadaan: meninggi dan dingin karena kehangatannya telah hilang. Akan tetapi, kondisi orang mati itu berbeda-beda.

  1. Kondisi Orang yang Mati 

Diantara orang mati, ada yang ditikam malaikat dengan belati yang di bumi racun dari api neraka. Kemudian nyawanya memancar keluar, digenggam oleh tangan yang kasar seolah tangan itu dilumuri air raksa. Malaikat kemudian menyerahkan nyawa itu kepada malaikat zabaniyah.

Di antara orang mati, ada pula yang rohnya dicabut pelan-pelan sampai tertahan di tenggorokan. Selama nyawa tertahan di tenggorokan, ia terkait dengan hati.  Selanjutnya, ia ditikam sehingga nyawa terlepas dari hati. Rahasia tikaman itu terpendam dalam lautan kematian.  Apabila ia diletakkan di hati, jadilah rahasianya menyebar ke seluruh jasad seperti racun yang mematikan.  Sesungguhnya rahasia kehidupan diletakkan di dalam hati, lalu pengaruhnya menyebar ke seluruh tubuh ketika pertama kali ia dihidupkan.

Sebagian ahli kalam mengatakan bahwa kehidupan bukanlah nyawa titik artinya terdapat keterkaitan antara jasad dan nyawa. Ketika nyawa sedang menanjak naik dari kaki, dihadapkanlah kepada orang yang mati berbagai fitnah yang dikirim oleh iblis untuk menyesatkannya. Terkadang iblis melakukan dengan dirinya sendiri dan terkadang pula mewakilkannya. Iblis mendatangi orang yang hendak mati dengan menyerupai nenek moyangnya yang telah mati, seperti ayah, ibu, saudara laki-laki, saudara perempuan atau teman dekatnya. Ia lalu memberi nasehat tentang kehidupan dunia.

Si iblis berkata kepadanya, "wahai Fulan, sekarang engkau akan mati dan aku telah mendahuluimu. Matilah engkau sebagai orang Yahudi karena ia agama yang diterima di sisi Allah". Jika orang itu menolak dan berpaling, datanglah kepadanya iblis lain yang berkata, "matilah engkau sebagai seorang nasrani karena ia adalah agama Al Masih yang menggantikan agama Nabi Musa". Begitulah selanjutnya ia akan menuturkan keyakinan tiap-tiap agama.

Pada saat seperti itu, Allah memalingkan siapa yang dikehendakiNya. Itulah makna firmannya:

"Mereka berdoa, ya Tuhan kami, janganlah engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah engkau beri petunjuk kepada kami, Dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi engkau karena sesungguhnya engkaulah Maha pemberi karunia". QS. Ali Imran : 8.

Yakni, janganlah engkau palingkan hati kami ketika mati, sedangkan sebelumnya Engkau telah tunjukkan kami pada keimanan.

Jika Allah menghendaki memberi hidayah kepada hambaNya, datanglah rahmat kepadanya.  Lalu dikatakan kepadanya, "Dia adalah Jibril alaihissalam.  Lalu beranjaklah iblis darinya. Hilanglah pucat dari wajahnya sehingga terlihat ceria dan tertawa.

Pada saat sakaratul maut, banyak orang yang terlihat ceria karena kabar gembira berupa kedatangan Rahmat dari Allah. Jibril berkata, "Wahai Fulan. Apakah kau mengenalku? Aku adalah Jibril, sedangkan mereka adalah musuh-musuhmu dari kalangan setan. Matilah dalam agama yang Hanif dan syariat Muhammad".

Maka, Tidak ada yang lebih dicintai dan digembirakan manusia selain malaikat itu. Inilah maksud firman Allah:

"Karuniakanlah kepada kami Rahmat dari sisi engkau karena sesungguhnya Engkau Maha pemberi karunia"

Di antara manusia, ada yang ditikam ketika sedang salat tidur, sedang sibuk dengan aktivitasnya, atau sedang tenggelam dalam permainan.

Di antara manusia, ada pula yang ketiga nyawanya sampai di tenggorokan diperlihatkan kepadanya keluarganya yang telah lalu, juga diperlihatkan tetangganya yang telah mati. Ketika itu terjadi dialog yang terdengar oleh semua makhluk, kecuali manusia. Seandainya mendengarnya, pastilah manusia akan pingsan.

  1. Yang Terakhir Hilang dari Mayit 

Yang terakhir hilang dari jenazah adalah pendengaran titik ketika nyawa terpisah dari hati, rusaklah penglihatan seseorang. Namun, pendengarannya tidak hilang sampai nyawanya dicabut. Karena alasan inilah, Rasulullah bersabda:

"Bimbinglah orang yang akan mati diantara kalian dengan kalimat syahadat, yakni tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah"

Namun, dilarang mengulang-ulang talqin kepada orang yang akan mati karena ia berada dalam ketakutan yang sangat dan kesusahan yang mencekam.

Jika anda melihat lidah mayat menjulur, mulutnya menganga, wajahnya menghitam, dan matanya melotot, ketahuilah bahwa ia sedang disiksa, yaitu diperlihatkan siksaan di akhirat. Akan tetapi, jika anda melihat mayat seperti tersenyum, wajahnya cerah, dan matanya tertutup ketahuilah ia sedang bergembira dengan diperlihatkan kepadanya kegembiraan akhirat dan disingkapkan kemuliaannya.


BERSYUKUR TERHADAP MUSIBAH, HARUSKAH?

 

JAPAR, M.AG

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ 

Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. (Al-Baqarah: 155)


Dalam kehidupan ada dua kondisi yang terkadang datang silih berganti, yaitu karunia kesenangan dan musibah. Hanya saja frekwensi dan durasinya kadang-kadang berbeda.


Dalam perspektif agama Islam, ketika seseorang menghadapi kedua kondisi itu hendaknya disikapi dengan sebaik mungkin. Jika karunia kesenangan maka cara yang harus dilakukan untuk menyikapinya adalah dengan bersyukur. Perilaku syukur ketika menyikapi karunia kenikmatan adalah sesuatu yang niscaya. Artinya seseorang yang mendapatkan kenikmatan maka sudah sewajarnya untuk mengucapkan terima kasih terhadap karunia itu. Namun bagaimanakah kita ketika menyikapi suatu musibah, apakah dapat dilakukan dengan bersyukur?


Hidup di dunia ini tidak terlepas dengan cobaan dan musibah.Lazimnya ketika orang mendapatkan musibah,  sikap yang dilakukan adalah bersabar terhadap musibah itu. Kesabaran yang muncul pada saat menyikapi musibah, berasal dari sebuah keyakinan bahwa apa yang terjadi semua itu sudah digariskan oleh Allah subhanahu wa ta'ala. 


Kemampuan mensyukuri terhadap musibah adalah merupakan sebuah kemampuan yang luar biasa yang dimiliki oleh seseorang. Karena hal itu adalah merupakan sesuatu yang sangat berat sekali untuk diaplikasikan. Tapi bagi seseorang yang menginginkan kedudukan yang tinggi di sisi sang pencipta maka mau tidak mau syukur itu haruslah di jalankan. Mungkin timbul pertanyaan, kenapa musibah juga seharusnya disyukuri? Apa yang melatarbelakanginya atau alasan untuk bersyukur terhadap musibah? 


Al-Muhasibi menyebutkan, rasa syukur adalah sebuah kesadaran bahwa apa yang terjadi pada dirinya adalah berasal dari Allah, baik berupa kesenangan maupun musibah (kesulitan). Dengan demikian musibah yang terjadi itu tidak perlu disesalkan. Karena bisa jadi juga musibah itu akan menjadi sesuatu yang bernilai bagi orang yang ditimpanya.


Badiuzzaman Said Nursi menjelaskan, paling tidak ada tiga alasan kenapa musibah sangat pantas untuk disyukuri dan tidak layak untuk dikeluhkan. 


Pertama, Allah menjadikan busana eksistensi yang dia pakaikan kepada manusia sebagai petunjuk atas kreasinya. Sebab Dia menciptakan manusia dalam bentuk model yang dipaparkan pada dirinya pakaian eksistensi, yang diganti, digunting, diubah dan dimodifikasi untuk menjelaskan manifestasi Asmaul Husna yang beraneka ragam. Sebagai namanya as-Syafi (Yang Maha Menyembuhkan) menuntut adanya penyakit.  Begitu juga ar-Razzaq (Maha Pemberi Rezeki) menuntut adanya rasa lapar. Demikianlah Allah adalah pemilik kerajaan,  Dia berbuat dalam kerajaan-Nya apa saja yang dikehendaki-Nya. Dengan demikian musibah yang ditimpakan kepada seorang manusia ada merupakan bagian dari kreasi Allah subhanahu wa ta'ala. Artinya, Allah ingin memperlihatkan kepada manusia kegagahan dan keperkasaan-Nya dan sekaligus mengajarkan kepada manusia jangan bersifat sombong,  karena kesombongan hanyalah boleh dipakai oleh Allah.


Kedua, sesungguhnya kehidupan menjadi jernih oleh musibah, serta menjadi bersih oleh penyakit dan bencana. Semua itu menjadikan hidup mencapai kesempurnaan, kuat, meningkat, produktif serta mencapai tujuan dan targetnya. Dengan demikian kehidupan telah melaksanakan kewajibannya. Sedangkan kehidupan monoton yang hanya berjalan dengan satu corak dan berjalan di atas hamparan kenikmatan, lebih dekat kepada "ketiadaan" yang merupakan keburukan mutlak ketimbang kepada "keberadaan" yang merupakan kewajiban mutlak.  Bahkan, ia sudah mengarah kepada ketiadaan.


Ketiga, dunia merupakan medan ujian dan cobaan.  Dunia adalah tempat beramal dan beribadah, bukan tempat bersenang-senang dan berleha-leha, serta bukan pula tempat menerima imbalan dan pahala. Selama dunia merupakan tempat beramal dan beribadah,  maka penyakit dan cobaan -selain yang berkaitan dengan agama dan dengan syarat diterima dengan sabar - menjadi selaras dengan amal, bahkan harmonis dengan ibadah tersebut.  Sebab, kedua hal tersebut menguatkan amal dan mengencangkan ibadah. Karena itu, tidak diperbolehkan mengeluhkannya. Justru kita harus bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta'ala karena penyakit dan musibah mentransformasikan setiap jam dalam kehidupan mereka yang tertimpa musibah menjadi ibadah sehari-hari.


Pada dasarnya, ibadah terbagi dua bagian: aktif dan pasif. Bagian yang pertama, seperti yang kita kenal bersama. Sedangkan bagian yang kedua adalah berbagai penyakit dan cobaan yang membuat penderitanya merasakan ketidakberdayaan dan kelemahannya, sehingga ia mencari perlindungan kepada Tuhannya Yang Maha Pengasih. Dengan cara itulah, ia melaksanakan ibadah dengan ikhlas, murni, dan bebas dari riya. Apabila penderita tersebut menghiasi dirinya dengan sabar, memikirkan pahalanya di sisi Allah dan keindahan imbalan darinya, serta bersyukur kepada Tuhannya terhadap segala musibah, pada saat itu setiap jam dari usianya berubah laksana satu hari ibadah. Sehingga umurnya pendek menjadi demikian panjang.  Bahkan bagi sebagian dari mereka setiap detik dari usianya bernilai ibadah sehari penuh.

Dengan alasan inilah, maka berikan kabar gembira kepada mereka yang tertimpa musibah, ucapkan selamat kepadanya, karena setiap detik dari usianya bak ibadah satu hari penuh, sebab ia benar-benar bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih melalui kesabaran yang indah.


Pajak Sore, 27 Mei 2023
Japar, M.Ag

MENGUAK MISTERI ALAM AKHIRAT (2)


BAB II

 Awal Penciptaan Kematian Pertama dan Kehidupan Kedua

Allah SWT mengambil dua genggaman dari punggung Adam alaihissalam. Genggaman pertama, diambil dari sebelah kanannya, sedangkan genggaman kedua, diambil dari sebelah kirinya. Begitu Allah membuka genggaman-Nya, Adam melihat apa yang telah dikumpulkan Allah dalam dua peristirahatan-Nya yang mulia. Adapun yang diambil Allah dari punggung Adam adalah seperti benih keturunan. Kemudian Allah SWT berfirman, "Mereka akan menjadi penghuni surga aku tidak peduli siapa mereka. Yang jelas, mereka akan berbuat amalan-amalan ahli surga. Mereka akan menjadi penghuni neraka. Aku tidak peduli siapa mereka. Yang jelas, mereka akan berbuat amalan-amalan ahli neraka".

Adam bertanya, "Wahai Tuhanku, apakah amalan-amalan ahli neraka itu?" Allah menjawab, "menyekutukanKu, mendustai utusan-utusanKu dan menentang perintah dan larangaKu dalam kitabKu". Adam berkata lagi, "aku akan meminta kesaksian mereka untuk tidak melakukannya".  Allah pun lalu meminta kesaksian atas mereka, "Bukankah Aku adalah Tuhanmu?" Keturunan Adam menjawab, "Benar, ya Tuhanku kami bersaksi". Para malaikat dan Adam bertindak sebagai saksi terhadap persaksian keturunan Adam atas ketuhananNya (rububiyah).  Setelah itu, Allah mengembalikan mereka ke tempat semula dan saat itu, membiarkannya hidup.

Ketika dikembalikan ke tulang rusuk Adam, Allah mematikan mereka dan menggenggam arwahnya lalu meletakkannya pada suatu tempat di 'Arasy. Setelah waktunya tiba mereka diletakkan dalam rahim ibunya sehingga sempurnalah bentuk mereka. Saat itu mereka belum bernyawa. Atas dasar mutiara malakutlah yang mencegah jasad dalam rahim dari kebusukan. Allah mengembalikan rahasia yang disembunyikanNya beberapa saat pada suatu tempat di 'Arasy kepadanya. Maka bayi yang ada di dalam kandungan pun bergetar.  Tidak heran kalau bayi dalam perut ibunya bergerak. Bahkan, seringkali sang ibu merasakannya. Saat itulah terjadi kematian pertama dan kehidupan kedua.

Tulisan ini di salin dari kitab ad-Durrah al-Fakhirah Fi Kasyf Ulum al-Akhirah karya Al-Ghazali. Insyaallah akan di posting secara bertahap di blog ini per bab.

Rabu, 24 Mei 2023

MENGUAK MISTERI ALAM AKHIRAT (I)

MUQADDIMAH

Fhoto : Ilustrasi Perjalanan Kehidupan Manusia

Segala puji bagi Allah yang mengkhususkan keabadian bagi diriNya dan menetapkan kefanaan bagi selainNya. Dia menetapkan kematian bagi orang kafir maupun orang muslim dan menjelaskannya melalui ilmuNya, Dia menjadikan hukum akhirat sebagai hari-hari yang dijanjikan, dan Dia mengingatkan hal itu untuk hamba yang dikehendakiNya dan diberi kemuliaan olehNya.

Semoga rahmat Allah senantiasa dicurahkan bagi junjungan kita, Muhammad shallallahu alaihi wasallam utusan Penguasa Yang Maha Mengetahui, juga bagi keluarga dan sahabatnya yang secara khusus diberikanNya nikmat yang berlimpah bagi mereka di surga.

Firman Allah: "setiap nyawa pasti akan mengalami kematian" Qs. Ali Imran : 185.

Allah menandaskan hal kematian dalam kitabnya yang mulia di tiga tempat. Dengan penyebutan itu Allah subhanahu wa ta'ala menghendaki untuk menyebutkan tiga macam kematian bagi alam, yaitu yang berada di alam duniawi akan mati,  yang berada di alam malakut akan mati dan yang berada di alam jabarut juga akan mati. Golongan yang pertama adalah Adam dan keturunannya serta seluruh hewan dan tiga bentuknya. Yang kedua adalah golongan malaikat dan jin, sedangkan yang ketiga adalah yang terpilih dari kalangan malaikat.

Firman Allah: "Allah memilih utusan-utusannya dari golongan malaikat dan manusia" QS. al-Hajj : 75.

Malaikat pilihan itu adalah karubiyun, rohaniyyun, pembawa arasy, dan penghuni "gedung megah" yang telah dijelaskan dalam kitabnya dan mengkhususkan pujian bagi mereka. 

Allah berfirman:

"dan malaikat-malaikat yang di sisiNya, mereka tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembahnya, dan tiada pula merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya." QS. al-Anbiya' : 19-20.

Malaikat itu adalah ahli kesucian yang saling menolong. Allah berfirman:

"Sekiranya Kami hendak membuat suatu permainan (istri dan anak) tentulah Kami membuatnya dari sisi kami. Jika Kami menghendaki berbuat demikian (tentulah Kami telah melakukannya)." QS. al-Anbiya' : 17.

Mereka akan mati dalam keadaan seperti itu dan dalam keadaan dekat dengan Allah,  serta di belakang mereka tidak ada penghalang dari kematian.

Yang akan aku sebutkan pertama kali kepada anda adalah kematian duniawi. Pasanglah kedua telinga Anda untuk menyimaknya. Aku akan menghadirkan dalil naqli jika anda membenarkan Allah dan rasulNya serta hari akhir. Aku tidak menyampaikannya, kecuali disertai bukti Allah bersaksi atas apa yang akan aku katakan. Alquran dan hadis shahih pun membenarkan ucapanku.

Nb. Tulisan ini disalin dari kitab ad-Durrah al-Fakhirah Fi Kasyf Ulum al-Akhirah. Insya Allah akan di publikasikan secara bertahap per bab di blog ini.