This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
PAHALA MENGAJAR AL-QUR'AN KEPADA ANAK
DIVA LATISHA JUARA I KSM BATUBARA
MAS Alwashliyah Desa Pakam, Menyambut tahun ajaran baru, Kompetisi Sains Madrasah tingkat kabupaten Batu Bara (KSM) kembali digelar tahun 2023. KSM tahun ini dilaksanakan di MAN BATUBARA sebagai tuan rumah. Dengan persiapan yang baik, ratusan peserta KSM jenjang MADRASAH ALIYAH se-Batu Bara mengikuti seleksi, sabtu (08/07/2023).
Kegiatan ini dimulai pada pukul 08.30 hingga pukul 15.00 dan dibagi menjadi tiga sesi sesuai bidang studinya. Bidang studi yang diikuti antara lain Matematika dan IPA terintegrasi. Yang masing-masing madrasah mengirimkan maksimal 1 peserta dalam setiap bidang studi.
Peserta KSM MAS Alwashliyah Desa Pakam berfose bersama dengan guru pendamping
"KSM tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, mulai tempat pelaksanaan yang pindah, yaitu di MAN Batubara, dan waktu pelaksanaan yang lebih cepat dari biasanya. Meskipun begitu segala bentuk sarana prasarana yang disediakan sudah sangat memadai dan alhamdulillah pelaksanaan KSM berjalan dengan lancar," ujar Ka. MAS Alwashliyah Desa Pakam.
Hasil KSM Kab/Kota bisa juga dilihat di web berikut Pengumuman Hasil KSM 2023
Segala bentuk persiapan dilakukan dalam kegiatan ini, selalu menjaga kesehatan, mengikuti pembimbingan dari mentor dan guru. Madrasah Aliyah Alwashliyah Desa Pakam mengirimkan sebanyak 10 orang peserta dengan masing-masig mata pelajaran yang dilombakan.
Untuk tahun ini, sesuai pengumuman yang dikeluarkan Kemenag Pusat secara online Kamis (12/07/2003), salah seorang siswa MAS Alwashliyah Desa Pakam, Diva Latisha, meraih Juara I dalam bidang Biologi Terintegrasi, tingkat Kabupaten batu Bara. Dalam waktu dekat akan mengikuti KSM tingkat Provinsi di Medan.
Hasil KSM Kab/Kota bisa juga dilihat di web berikut Pengumuman Hasil KSM 2023
Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Al Washliyah melaksanakan musyawarah Daerah yang ke III yang dilaksanakan pada hari selasa, 17 Januari 2023 di Hotel Grand Malaka Kecamatan Talawi.
Dalam musyawarah ini, ketua PD IPA Kabupaten Batu Bara, Ade Hamid Alfahrido mengatakan ingin menjadikan musyawarah daerah ini menjadi musyawarah yang Marhamah.
" Saya berharap kepada seluruh pelajar Al Washliyah Batu Bara kita jadikan Musda ini menjadi musyawarah yang Marhamah, dan kami mengakhiri periodesasi ini dengan Husnul Khatimah," ungkap Ade Hamid Alfahrido dalam kata sambutannya.
Ayahanda Ketua PD Al Washliyah Batu Bara yang menghadiri musyawarah ini juga memotivasi para pelajar Al Washliyah untuk menjadi pelajar yang bisa menjadi pemimpin dan mewarisi keulamaan Al Washliyah
MENGUAK MISTERI ALAM AKHIRAT (12)
Setelah Rasulullah SAW bersujud dan memuji Allah subhanahu wa ta'ala selama 1000 tahun untuk meminta syafaat, Allah menyeru, "wahai Muhammad angkatlah kepalamu berkatalah! Aku pasti mendengarmu. Mintalah syafaat aku pasti memberikannya. Beliau berkata, "Wahai Tuhanku, berilah ucapan ini untuk hamba-hamba-Mu ini. Mereka membawa dosanya masing-masing. Lalu Allah SWT menjawab, ",Ya, wahai Muhammad."
Allah SWT lalu memerintahkan surga untuk berhias. Surga didatangkan dalam keadaan bersih, cantik dan menarik. Wanginya tercium hingga jarak perjalanan 500 tahun perjalanan. Sejumlah hati dan hiduplah jiwa-jiwa karenanya, kecuali yang amalnya jelek. Surga lalu diletakkan di sebelah kanan Arsy.
Allah SWT pun lalu memerintahkan agar neraka didatangkan. Datanglah neraka dengan membawa suasana menggentarkan. Orang-orang bertanya kepada malaikat yang membawanya, "Tahukah kamu bahwa Allah SWT telah menciptakan makhluk untuk menyiksaku?" "Tidak", jawab mereka. Demi yang maha perkasa, neraka didatangkan untuk menyiksa orang yang melakukan maksiat kepada Allah dan untuk hari seperti sekarang ini, neraka diciptakan. Para malaikat mendatangkan neraka yang memiliki empat tiang dan dikendalikan oleh 70.000 tali kekang. Setiap tali kekang dipegang oleh 70.000 kelompok malaikat. Seandainya seluruh besi di dunia dikumpulkan, tidak akan menyeimbangi jumlah kelompok itu. Setiap kelompok terdiri dari 70.000 malaikat zabaniyah yang kalau diperintahkan untuk meratakan gunung atau menghancurkan bumi mereka pasti akan melakukannya.
Tiba-tiba muncullah Bara api, suara keras, asap, dan awan sehingga ufuk menjadi gelap. Jarak antara neraka dan para pengendalinya adalah 1000 tahun perjalanan. Neraka lalu lepas dari tangan para malaikat zabaniah dan menghampiri makhluk-makhluk di tempat pemberhentian. Kedatangannya disambut dengan teriakan getir. Mereka bertanya, apa ini. Lalu dijawab, jahanam yang lepas dari pengendalinya dan tidak mungkin dapat ditahan lagi karena kedahsyatannya.
Setiap orang terkubur sampai lututnya, termasuk orang-orang yang berbuat baik kepada Allah SWT. Nabi Ibrahim, Musa dan Isa bergelantungan di 'Arasy. Jahanam lupa pada az-Zabih (Ibrahim). Harun, dan Maryam. Setiap dari mereka berkata, "Wahai Tuhan, hari ini aku tidak meminta kepadaMu kecuali selamat darinya." Inilah riwayat hidup paling sahih menurutku. Ada Nabi Muhammad SAW berdoa, "Umatku .... umatku, selamatkanlah mereka Wahai Tuhanku."
Di tempat pemberhentian, tidak ada yang dapat menggerakkan lututnya. Inilah makna firman Allah SWT:
"Dan kau melihat setiap umat berlutut. Setiap umat diseru untuk melihat catatan amalnya". QS Al-siyah: 28.
Mereka akhirnya terlepas dari kemarahan Jahanam. Inilah makna firman Allah SWT:
"Apabila neraka melihat mereka dari tempat yang jauh mereka mendengar kegirangannya dan suara menyala-nyala." QS. al-Furqon: 12.
Allah SWT pun berfirman: "Hampir hampir neraka itu pecah (saking marahnya)." QS. al-Mulk : 8.
Rasulullah menghampiri dan mengambil tali kekang jahanam dan berkata padanya "Kembalilah kepada yang mengendalikanmu. Tunggulah orang-orang yang akan berbondong-bondong mendatangimu" Jahanam menjawab, "Berilah aku jalan engkau, wahai Muhammad haram mendekati Putri maka terdengar salam dari aras karena dengarlah dan keadilan Muhammad di sebelah kiri atas. Orang-orang berguncang tentang dana zaman kerajaan matik inilah mana firman Allah subhanahu wa ta'ala: tidaklah kami memutuskan untuk sementara menjadi seluruh alam. QS Al anbiya: 107 kemudian ditempatkan Mizan yang terdiri dari dua sayap pemain yaitu satu saling percaya dan berada di sebelah kanan atas, satu lagi ditempatkan di sebelah kirinya dan tampak gelatik zat yang Maha agung lalu mengikatnya maka kamu bersyukur ke seluruh manusia demi mengagungkan dan merendahkan diri dari hadapannya putih kecuali orang-orang kafir. Tulang rusuk mereka telah menjadi puisi sehingga tidak mampu bersujud Allah SWT: pada hari itu akan membantu tersebut dan mereka tidak puasa itu QS. al-Qalam : 42.
GALERI FHOTO PENYERAHAN RAPORT DAN HADIAH LOMBA
MENGUAK MISTERI ALAM AKHIRAT (14)
ALLAH MENAMPAKAN DIRI KEPADA ORANG-ORANG MUKMIN DI SAAT-SAAT MEREKA MELEWATI TITIAN
Setelah kejadian pelemparan ke dalam neraka, di tempat pemberhentian tidak ada lagi orang yang ragu, munafik, dan orang zindiq. Yang ada adalah orang mukmin, muslim, muhsin, arifin, shiddiqin, syuhada, orang shalih, dan para rasul. Allah SWT menyeru kepada mereka, "Wahai penduduk tempat pemberhentian, siapakah Tuhanmu. Mereka menjawab, "Allah". Allah SWT bertanya lagi, "Apakah kalian mengenalnya?" Nereka menjawab, "Ya'.
Kemudian seorang malaikat menampakan dirinya dari sebelah kiri Arsy, yang bila lautan yang 7 diletakkan dilekukan ibu jarinya, niscaya tidak akan tampak. Iya berseru pada mereka, "Aku adalah Tuhanmu dengan perintah Allah!" Mereka berkata, "Kami berlindung kepada Allah darimu". Tampak pula malaikat lain dari sebelah kanan Arsy yang kalau 14 lautan diletakkan dilekukan ibu jarinya, niscaya tak akan tampak. Ia berkata, "Aku adalah Tuhanmu". Mereka pun berlindung kepada Allah SWT darinya.
Kemudian Allah SWT menampakkan diri dalam bentuk yang mereka kenal. Mereka mendengar-Nya tertawa. Mereka pun sujud pada-Nya. Ia berfirman, "Selamat datang!" Allah SWT lalu pergi menuju surga dan mereka mengikutinya. Bersama-Nya, mereka melewati titian secara bergerombol. Mereka adalah para rasul nabi, orang-orang yang jujur, orang-orang yang selalu berbuat kebajikan, para syuhada, orang-orang mukmin, dan orang-orang arif. Sebagian kaum muslimin jatuh terjungkal pada wajahnya, sebagian menyusuri al-araf, sebagian tidak memiliki kesempurnaan iman, sebagian menempuh jembatan selama 100 tahun, dan sebagian lagi melewatinya selama 1.000 tahun.
Setiap orang yang melihat Allah SWT dengan mata kepala sendiri tidak akan disentuh api neraka. Mengenai tempat orang muslim, muhsin, dan mukmin di surga sudah kami jelaskan secara terperinci dalam kitab kami yang berjudul Al-Istidraj. Mereka melewati titian dengan bergerombol dan menderita lapar serta haus. Mereka minum dari telaga dengan gelas sejumlah bilangan bintang di langit. Airnya berasal dari sungai Kautsar. Ukuran panjangnya sama dengan jarak dari Ilia ke Shan'a. Luasnya sama dengan luas 'Adn ke Yatsrib. Inilah makna sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam "Mimbarku berada di atas kolamku" Yakni, di atas tepinya, persis sama dalam luas dan lebarnya.
Ada orang yang terpeleset dari jembatan karena dosa-dosa mereka. banyak orang yang berwudhu tidak menyempurnakan wudhunya. Banyak orang yang salatnya tidak ditanya lagi karena menjadikan salatnya sebagai cerita dan tidak diiringi kekhusyukan lagi, sehingga walaupun hanya dengan gigitan semut, mereka akan menolehnya. Berbeda dengan orang yang mengetahui kemuliaan Allah SWT, mereka akan tetap khusyuk walaupun tangan dan kaki mereka terpotong. Pikiran mereka sibuk dalam kehebatan salat dan merasa bahwa ia sedang berada di hadapan Allah SWT. Namun, sering ditemukan seseorang yang hanya berada di tempat seorang pejabat saja, ia seperti menahan rasa sakit sengatan kalajengking karena begitu menghormati pejabat tersebut. Padahal seharusnya ia lebih dapat takzim lagi ketika berdiri di hadapan Allah yang Maha Kuasa, Maha Perkasa, dan Maha Agung.
Diceritakan ada seorang hamba zalim dihadapkan kepada pengadilan Allah SWT. Kemudian diperlihatkanlah kepadanya kezaliman-kezaliman yang pernah dilakukannya. Namun, di antara orang-orang yang pernah dizaliminya, ada yang menaruh kasihan kepadanya dan membebaskannya. Allah SWT berfirman kepada orang itu, "Lihatlah ke atas kepalamu, wahai orang yang dianiaya!" Orang tersebut melihat sebuah gedung yang besar. Ia bertanya, "Apakah ini, wahai Tuhanku?" Allah SWT menjawab, "Bangunan ini untuk dijual. Belilah itu dariku". Ia menjawab, "Aku tidak mempunyai apa-apa untuk membelinya". Allah SWT menjawab lagi, "Harganya adalah apabila engkau memaafkan dosa saudaramu yang telah menganiayamu". Ia menjawab "Aku telah melakukannya, Wahai Tuhanku!"
Seperti itulah perlakuan Allah SWT terhadap orang zalim yang bertobat. Dalam hal ini, Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya Ia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertobat".
Al-Awwab adalah orang yang telah meninggalkan dosa untuk selamanya. Salah satu yang digelari al-Awwab adalah Nabi Daud alaihissalam. Ada pula selainnya dari para rasul yang mempunyai gelar serupa.
google-site-verification: google9bd6396e11e857a5.html
google-site-verification: google9bd6396e11e857a5.html
SIAPAKAH ANDA?
Siapakah.............?
***********************Siapakah orang yang sibuk?
Orang yang paling sibuk adalah orang yang tidak mengambil berat akan waktu solatnya
seolah-olah ia mempunyai kerajaan seperti kerajaan Nabi Sulaiman a.s.
***
Siapakah orang yang manis senyuman nya?
Orang yang mempunyai senyuman yang manis adalah orang yang ditimpa musibah lalu dia berkata “Inna lillahi wainna illaihi rajiuun.”
Lalu sambil berkata, “Ya Rabbi Aku redha dengan ketentuanMu ini”, sambil mengukir senyuman.
***
Siapakah orang yang kaya?
Orang yang kaya adalah orang yang bersyukur dengan apa yang ada dan tidak lupa akan kenikmatan dunia yang sementara ini.
***
Siapakah orang yang miskin?
Orang yang miskin adalah orang yang tidak puas dengan nikmat yang ada dan senantiasa menumpuk-numpukkan harta.
***
Siapakah orang yang rugi?
Orang yang rugi adalah orang yang sudah sampai usia pertengahan namun masih berat untuk melakukan ibadat dan amal-amal kebaikan.
***
Siapakah orang yang paling cantik?
Orang yang paling cantik adalah orang yang mempunyai akhlak yang baik.
***
Siapakah orang yang mempunyai rumah yang paling luas?
Orang yang mempunyai rumah yang paling luas adalah orang yang mati membawa amal-amal kebaikan di mana kuburnya akan di perluaskan sejauh mata memandang.
***
Siapakah orang yang mempunyai rumah yang sempit lagi dihimpit?
Orang yang mempunyai rumah yang sempit adalah orang yang mati tidak membawa amal-amal kebaikan lalu kuburnya menghimpitnya.
***
Siapakah orang yang mempunyai akal?
Orang yang mempunyai akal adalah orang-orang yang menghuni syurga kelak karena telah menggunakan akal sewaktu di dunia untuk menghindari siksa neraka.
***
FAHAM AKIDAH YANG SELAMAT
Rasulullah SAW: "Dan sesungguhnya umat ini akan terpecah menjadi 73 golongan, 72 diantaranya di dalam neraka dan hanya satu di dalam surga yaitu Al-Jamaah" (HR. Abu Daud).
Dalam perjalanan sejarah umat Islam hingga sekarang terdapat banyak golongan dalam masalah akidah. Masing-masing golongan memiliki pemahaman tentang aqidah yang berbeda antara satu sama lainnya bahkan saling bertentangan. Ini adalah fakta yang tak dapat dipungkiri. Karena Rasulullah juga telah menegaskan melalui hadis tersebut.
Di antara banyaknya golongan tersebut, Ahlussunnah wal jamaah merupakan manhaj yang selamat dari kesesatan. Karena itu jalan ini harus kita tempuh untuk mendapatkan keselamatan. Aqidah inilah yang dianut oleh umat Rasulullah dari masa ke masa, yaitu para sahabat Rasulullah dan orang-orang sesudah mereka yang mengikuti jejak para sahabat tersebut dalam meyakini dasar-dasar akidah.
Penamaan Ahlussunah adalah untuk memberikan pemahaman bahwa kaum ini adalah kaum yang memegang teguh ajaran-ajaran Rasulullah, dan penamaan Al-Jama'ah untuk menunjukkan para sahabat Rasulullah dan orang-orang yang mengikuti mereka di mana kaum ini sebagai kelompok terbesar (mayoritas) dari umat Rasulullah. Dengan penamaan ini maka menjadi terbedakan antara paham yang benar-benar sesuai ajaran Rasulullah dengan paham-paham firqah sesat seperti Mu'tazilah, Qadariyah, Jahmiyah dan lain-lain.
Sebagaimana dikatakan sebelumnya bahwa manhaj Ahlussunnah wal Jamaah adalah manhaj yang dibawa oleh Rasulullah SAW dan kemudian diikuti oleh para sahabatnya dan generasi yang sesudahnya. Sejalan dengan perkembangan waktu, manhaj ahlussunnah ini tersistematisasikan melalui ulama yang terkenal yaitu Abu Hasan al-Asy'ari dan Abu Mansur al-Maturidi. Sehingga, dalam literatur Islam, jika disebutkan nama Ahlussunnah wal Jama'ah maka yang dimaksud adalah kaum Asy'ariyah dan kaum Maturidiyah. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Al-Imam Al-Hafiz Muhammad Murtadha az-Zabidi dalam pasal 2 pada kitab Qawaid al-Aqaid dalam kitab Ithaf as-Sadah al-Muttaqin Bi Syarh Ihya' Ulumuddin menuliskan sebagai berikut, "jika disebut nama ahlussunnah wal jamaah maka yang dimaksud adalah kaum Asy'ariyah dan kaum Maturidiyah".
Dengan demikian, ada yang mengklaim bahwa ada satu golongan memproklamirkan ahlussunnah wal jamaah tapi tidak sesuai dengan apa yang telah dirumuskan oleh Asy'ariyah dan Maturidiyah maka tidak dapat diakui sebagai ahlussunnah wal jamaah yang sebenarnya, yaitu yang mengikuti manhaj Rasulullah dan para sahabat serta orang-orang yang setia dengan ajaran Rasulullah.
Aqidah ahlussunnah wal jamaah hingga kini diajarkan di masyarakat Indonesia. Akidah ini pula yang diyakini oleh mayoritas umat Islam di seluruh dunia, di Indonesia, Malaysia, Brunei, India Pakistan, Mesir negara-negara Syam (Syria, Yordania, Lebanon, dan Palestina), Maroko, Yaman, Irak, Turki, dagestan, Afghanistan dan negara-negara lainnya.
Dikutip dari berbagai sumber.
MENGUAK MISTERI ALAM AKHIRAT (9)
MENGUAK MISTERI ALAM AKHIRAT (10)
Ketika semua manusia telah duduk di kuburannya masing-masing, Di antara mereka ada yang telanjang, ada yang berpakaian, ada yang mukanya berwarna hitam, ada yang berwarna putih, ada yang memancarkan cahaya seperti lampu besar, dan ada pula yang mukanya memancarkan cahaya seperti matahari, semuanya menundukkan kepala. Mereka tidak mengetahui apa yang menimpanya selama seribu tahun. Namun, ketertegunan itu buyar dengan kedatangan api dari sebelah barat yang menggiring manusia ke Padang Mahsyar. Semua makhluk, baik golongan jin maupun manusia, merasa bingung dan takut. mereka membawa amal yang masing-masing dan amal itu berkata kepada pelakunya,” Bangkitlah dan berkumpullah di Padang Mahsyar!”
Pada saat itu amat baik seseorang ada yang berwujud bighal, ada yang berwujud keledai, ada yang berwujud kambing yang menjadi kendaraannya. Ada cahaya menerangi di depan dan sebelah kanan mereka. Inilah maksud firman Allah SWT,
“Sedangkan cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan” Qs. at-Tahrim : 8.
Di belakang mereka tidak ada cahaya sehingga hitam pekat dan tak terlihat apa-apa. Tidak ada seorangpun yang dapat melihatnya. pada saat itu orang kafir dan orang-orang yang ragu menjadi panik dan bingung. Adapun orang-orang Mukmin dapat melihatnya melalui kekuatan yang menuntunnya. Mereka memuji Allah SWT yang telah memberikan cahaya yang menuntunnya dalam kesulitan tersebut.
Pada hari itu Allah SWT menampakkan kepada orang mukmin kesengsaraan orang-orang yang sedang disiksa untuk membuktikan janji-janji-Nya. Inilah makna firman Allah SWT,
“Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata, “Ya Tuhan kami, janganlah engkau tempatkan kami bersama orang-orang yang zalim” Qs. al-A’raf : 47.
Ada empat hal yang tidak dapat diketahui nilainya kecuali oleh empat hal pula, yakni tidak akan mengetahui nilai kehidupan didunia kecuali orang yang mati, tidak akan mengetahui nilainya nikmat Kecuali orang yang sengsara, tidak akan mengetahui kenikmatan kaya kecuali orang yang miskin, tidak mengetahui nikmatnya sehat kecuali orang yang sakit.
Di antara manusia ada yang merangkak dengan kedua kaki dan kedua tangannya. Ada pula yang memiliki cahaya yang terkadang menyala dan terkadang padam. Kualitas cahaya yang dimiliki orang mukmin tergantung kepada kualitas keimanan masing-masing. Cepat lambatnya langkah merekapun sesuai dengan amal mereka di dunia.
Dalam sebuah hadis sahih , Rasulullah Saw pernah ditanya, “ Wahai Rasulullah,bagaimana caranya kita dikumpulkan pada hari Mahsyar?” Beliau menjawab, “Mahluk yang berkumpul saling berdesakan dan bertumpuk sehingga tingginya mencapai 1.000 tumit karena saking padatnya. Sebahagian manusia tenggelam dalam keringatnya sendiri. Sebahagian ada yang tenggelam sampai ke hidung, dada, tenggorokan, pundak, dan tumit. Sementara sebahagian lainnya melihatnya seperti air selokan yang mengalir. sebahagian mereka dan terkena basah sedikit seperti orang yang terkena tumpahan air minum. orang yang tenggelam sampai tumit adalah yang mati tenggelam. Kepada mereka, malaikat berseru, “Janganlah kalian takut dan sedih”.
Sebahagian orang arif memberitahukan kepadaku bahwasannya mereka adalah orang-orang yang bertaubat seperti Fudhail bin Iyadh dan lainnya. Nabi bersabda, “Orang yang tobat dari dosa seperti orang yang tidak mempunyai dosa”.
Ketiga kelompok yang memperoleh keselamatan adalah orang-orang yang berwajah putih, sedang selain mereka berwajah hitam. bagaimana mereka tidak merasa resah, khawatir, dan mandi keringat sebab matahari berada dekat di atas kepala mereka, sehingga kalau seseorang menjulurkan tangan, panasnya terasa 70 kali lipat dari panas di bumi.
Sebahagian ulama salaf mengatakan bahawa sandainya matahari yang terbit di dunia sebagaimana di akhirat, niscaya akan terbakarlah bumi, melelehlah bebatuan, dan keringlah sungai-sungai.
Makhluk-makhluk dikumpulkan dilapangan yang putih sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya : “Yaitu pada hari ketika bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka semuanya di Padang Mahsyar berkumpul menghadap ke hadrat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”. Qs. Ibrahim : 48.
Di Padang Mahsyar, mereka menampakkan diri di hadapan Allah SWT dalam keadaan bermacam-macam. para raja di dunia menampakkan diri seperti debu sebagaimana yang diriwayatkan dalam sebuah khabar tentang sifat orang yang sombong. Ungkapan seperti debu di sini bukan dalam arti bawa diri mereka benar-benar seperti debu, tetapi rendah dan dihina sehingga diinjak oleh orang lain.
Sekelompok orang meminum air yang jernih dan segar yang disuguhi anak-anaknya dari sungai-sungai di syurga. Salah seorang ulama salaf bermimpi kiamat benar-benar telah terjadi.Ia seakan-akan berada di suatu tempat dengan rasa haus yang sangat. ia melihat anak-anak kecil memberi minum kepada sekelompok orang. lalu ia menghampiri anak-anak itu untuk meminta seteguk dua teguk air. salah seorang dari mereka berkata kepadanya, Apakah ada diantara kami yang menjadi anak anda?” “ tidak” jawabnya. “ kalau begitu kami tidak akan memberi minum.” Jawabnya pula. Dalam hal ini terdapat keutamaan menikah kerana anak inilah yang memberi minum yang syarat-syaratnya telah kami sebutkan di dalam kitab al-Ihya’.
Sekelompok orang dinaungi awan di tengah-tengah teringat panas matahari. Awan itu adalah sedekah yang baik. Mereka senantiasa berada dalam keadaan seperti itu selama seribu tahun sehingga mendengar sangkakala ditiup. Telah kami gambarkan lebih rinci dalam kitab al-Ihya, dan hal itu merupakan sebahagian rahasia Alquran. Mendengar kerasnya tiupan sangkakala, mereka merasa takut. semua kepala tertunduk. mereka mengira bahwa itu merupakan siksaan pada hari kiamat.
Tiba-tiba kelihatan delapan malaikat membawa Arasy. Mereka berjalan di hadapan para malaikat yang lama perjalanannya adalah 20.000 tahun. Usungan Arasy diiringi rombongan malaikat dengan suara tasbih, hingga Arasy diletakkan di salah satu tempat di Padang Mahsyar yang putih yang sengaja Allah SWT ciptakan untuknya.
Saat itu, seluruh makhluk tertunduk dengan perasaan takut. Para nabi, ulama, wali, dan syuhada merasa takut akan azab Allah SWT yang tidak dapat ditanggung siapa pun.
Tiba-tiba datanglah cahaya yang menutupi cahaya matahari .Mereka senantiasa berdesak-desakan selama 1.000 tahun.
TA’ALLUQ BEBERAPA SIFAT
A. Ta’alluq Sifat – Sifat Ma’âni
Ta’alluq menurut bahasa ialah; bergantung, berkaitan, bertalian berhubungan atau tercapai. Ta’alluq menururt istilah dalam kajian ilmu tauhid, khususnya sifat-sifat ma’âni adalah tentang sifat atas suatu pekerjaan setelah sifat itu berdiri pada zat. Ada beberapa macam ta’alluq, yaitu :
1.Ta’alluq sifat qudrat dan irâdat
Ta’alluq keduanya, kepada hal-hal yang jaiz atau yang mumkin saja, tidak ta’alluq kepada hal-hal; yang wajib dan tidak juga kepada hal-hal yang mustahil. Jika kedua sifat ini ta’alluq kepada yang wajib, maka akan terjadi tahsîl al hasil. Yaitu, mengadakan yang memang sudah ada. Jika ta’alluq kepada yang memang wajib ada, maka akan bertukar hakekat yang wajib kepada jaiz. Jika kedua sifat ini mengadakan yang mustahil ada, maka akan bertukar yang mustahil, menjadi jaiz. Ini semua tidak mungkin terjadi. Oleh karena itu, kedua sifat ini, hanya berta’alluq kepada yang jaiz, sebagai ta’alluq ta’tsir (memberi bekas/memberi efek), dengan perincian bahwa, sifat qudrat berkaitan dengan mengadakan dan meniadakan sesuatu, sedangkan sifat irâdat berkaitan dengan menentukan dan menghendaki sesuatu yang sesuai dengan pilihan-Nya.
2. Ta’alluq sifat sama’ dan bashar
Ta’alluq kedua sifat ini, kepada segala yang maujud (yang ada), yaitu hal-hal yang wajib dan yang jaiz, tidak ta’alluq kepada hal-hal mustahil, karena mustahil itu memang tidak ada wujudnya. Nama ta’alluq kedua sifat ini adalah; ta’alluq inkisyâf, artinya terbuka bagi Allah Ta’ala segala yang maujûd. Hanya saja inkisyâf sama’, berbeda dengan inkisyâf bashar, karena inkisyâf sama’ berarti tersingkap atau keterbukaan segala yang maujûd melalui sama’ Allah Ta’ala , sedangkan inkisyâf bashar adalah, keterbukaan segala yang maujûd melalui bashar Allah Ta’ala. Tegasnya, segala yang berwujud, bersuara dan berbunyi, diketahui oleh Allah Ta’ala, melalui sama’ dan bashar-Nya, secara wajib pada hukum akal bukan jaiz pada hukum akal.
3. Ta’alluq sifat ‘ilmu dan kalâm
Kedua sifat ini, ta’alluq kepada hukum akal yang tiga, yaitu ta’alluq kepada hal yang wajib, kepada hal yang jaiz dan kepada hal yang mustahil. Maksudnya adalah, ‘ilmu Allah Ta’ala mengetahui segala hal yang wajib, hal yang mustahil dan hal yang jaiz. Tidak ada yang tertutup atau luput dari ‘ilmu-Nya. Ta’alluq sifat ini dinamakan ta’alluq inkisyâf juga, sedangkan sifat kalâm, dinamakan ta’alluqnya dengan ta’alluq dalalah, artinya menunjukkan atau menfirmankan segala hal yang wajib, mustahil dan jaiz adanya.
4. Sifat hayât
Sifat ini tidak ta’alluq kepada salah satu dari hukum akal yang tiga, karena sifat ini, hanya menjadi syarat sah bagi berdirinya sifat-sifat ma’âni yang enam itu kepada Zat.
B. Ta’alluq Sifat Ma’âni Satu Persatu :
1. Ta’alluq sifat qudrat
Yaitu, hubungan atau kaitan sifat ini dengan ciptaan atau perubahan sesuatu yang dikehendaki oleh Allah Ta’ala. Sasaran ta’alluqnya adalah segala yang jaiz atau segala yang mumkin, yaitu :
a. Segala mumkin yang belum ada
Sedangkan bekas atau pengaruh ta’alluq qudrat kepada mumkin yang belum ada, adalah :
1) Menetapkan yang mumkin itu, dalam keadaan “tidak ada” selama waktu yang dikehendaki
2) Berubahnya yang mumkin itu, dari tiada menjadi ada.
b. Segala mumkin yang sudah ada.
Sedangkan bekas atau pengaruh ta’alluq qudrat kepada mumkin yang sudah ada, adalah :
1) Tetapnya yang mumkin itu, dalam keadaan “ada”, selama waktu yang dikehendaki
2) Berubahnya yang mumkin itu, dari satu kondisi kepada kondisi yang lain
3) Kembalinya yang mumkin itu, menjadi tidak ada
Dari keterangan diatas, maka keta’alluqan qudrat kepada segala yang mumkin, dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu
1.1. Kelompok ta’aluq sulûhi qadîm (patut dalam azali)
Yaitu, kelayakan ta’alluq qudrat Allah Ta’ala, kepada segala yang mumkin pada azali dan kelayakannya adalah qadîm, karena qudrat itu bersifat qadîm. Oleh sebab itu, dinamakan ta’alluq sulûhi, dengan ta’alluq sulûhi qadîm.
1.2 Kelompok ta’alluq tanjîzi hadits
Yaitu, ta’alluq qudrat Allah Ta’ala secara langsung kepada segala yang mumkin, sehingga segala yang mumkin tadi mengalami perubahan, yakni menjadi ada atau kembali menjadi tidak ada atau berubah dari satu keadaan menjadi keadaan yang lain. Oleh sebab itu, ta’alluq ini disebut dengan ta’alluq tanjîzi hadis.
1.3 Kelompok ta’alluq qabdlah
Yaitu, segala bentuk perubahan pada segala yang mumkin, berada dalam qabdlah (genggaman) qudrat Allah Ta’ala, dalam arti bahwa, tidak terjadi suatu perubahan pada diri sesuatu yang mumkin, kecuali dengan ta’alluq tanjîzi qudrat kepada suatu yang mumkin.
Akhirnya, ta’alluq qudrat Allah Ta’ala kepada segala yang mumkin, ada tujuh macam, yaitu :
ad. 1.1 Ta’alluq sulûhi qadîm, yaitu kelayakan ta’alluq qudrat pada azali, kepada segala yang mumkin.
ad. 1.2 Ta’alluq qabdlah kepada mumkin ma’dum ( tidak ada ), yaitu ta’alluq qudrat kepada mumkin, sebelum yang mumkin itu diciptakan.
ad. 1.3 Ta’alluq tanjîzi kepada yang mumkin ma’dum, yaitu ta’alluq qudrat kepada yang mumkin ma’dum, untuk diciptakan, sehingga menjadi ada ia.
ad. 1.4 Ta’alluq qabdlah kepada mumkin maujûd ( yang sudah ada ), yaitu, mumkin yang sudah maujûd itu, tidak mengalami perubahan. Kecuali dengan ta’alluq qudrat secara tanjizi telah berlaku padanya, sehingga berubah.
ad. 1.5 Ta’alluq tanjîzi kepada mumkin maujûd, yaitu ta’alluq qudrat kepada yang mumkin maujûd, untuk dirubah menjadi kembali tidak ada.
ad. 1.6 Ta’alluq qabdlah kepada yang mumkin sudah ditiadakan, yaitu mumkin yang sudah ditiadakan, berada dalam qabdah qudrat, sebelum dibangkitkan kembali nanti dari kubur.
ad. 1.7 Ta’alluq tanjîzi kepada yang mumkin sudah ditiadakan, yaitu ta’alluq qudrat Allah Ta’ala kepada yang mumkin sudah ditiadakan, untuk dibangkitkan kembali pada hari pembalasan, yakni ; hari kiamat.
2. Ta’alluq sifat Irâdat
Yaitu, ketentuan Allah Ta’ala terhadap yang mumkin, dengan berkeadaan dari salah satu dua keadaan yang bertentangan. Misalnya si A, bila lahir boleh menjadi tinggi dan boleh menjadi pendek. Kekhususan bagi si A, yang lahir sebagai orang yang pendek, termasuk tugas dari ta’alluq irâdat. Setelah itu ta’alluq qudrat tanjîzi menciptakan si A betul-betul menjadi pendek. Demikian juga halnya ketentuan warna kulit, daerah dan nasab yang terlebih dahulu ditentukan oleh sifat irâdat. Untuk selanjutnya diciptakan oleh qudrat. Oleh sebab itu, ta’alluq irâdat, terbagi dua kelompok, yaitu :
2.1. Kelompok ta’alluq sulûhi qadîm
Yaitu, kelayakan ta’alluq irâdat kepada segala yang mumkin, untuk mengkhususkan yang mumkin tersebut, agar mempunyai kondisi tertentu sebelum yang mumkin itu maujud. Kelayakan ta’alluq irâdat kepada segala yang mumkin adalah qadîm , karena bersifat qadîm, maka ta’alluq sulûhi bagi irâdat, bersifat qadîm juga.
2.2. Kelompok ta’alluq tanjizi qadîm
Yaitu, pengkhususan Allah Ta’ala secara langsung terhadap suatu yang mumkin, berkeadaan dengan suatu keadaan tertentu, sebelum yang mumkin itu diciptakan. Kekhususan yang demikian juga bersifat qadîm, karena Allah Ta’ala mengkhususkan ( menentukan ) suatu keadaan kepada yang mumkin dengan irâdat-Nya yang qadîm, maka ta’alluq tanjîzi bagi irâdat juga bersifat qadîm.
Dengan uraian ini, dapat diketahui bahwa, segala yang mumkin bila adanya berkeadaan dengan suatu keadaan adalah, merupakan penjelmaan dari ta’alluq irâdat yang tanjîzi. Sehingga sebahagian ulama Tauhid, mengistilahkan bahwa; ta’alluq tanjîzi bagi qudrat adalah, “ qada’ ” dan penjelmaan yang mumkin ke alam nyata sesuai dengan ta’alluq tanjîzi irâdat, dinamakan dengan “qadar”.
Iradat Menurut Ahlussunnah :
Irâdat (kehendak / ketentuan Allah ) tidak mesti sejalan dengan perintah dan ridhoNya. Untuk itu ada empat macam :
1. Kadang dikehendaki Allah, disuruhNya dan diridhoiNya. Seperti iman orang yang diketahui Allah keimanannya, Misalnya, Abu Bakr Siddiq.
2. Kadang tidak dikehendakiNya, tidak diperintahNya dan tidak diridhoiNya. Seperti kafirnya Abu Bakr.
3. Kadang dikehendakiNya, tidak diperintahNya dan tidak diridhoiNya. Seperti kafirnya orang-orang yang diketahui Allah, tidak akan beriman. Misalnya, Fir’aun, Qarun dan orang-orang bermaksiat
Kadang diperintahNya, tetapi tidak dikehendakiNya. Seperti berimannya Fir’aun, Qarun dan lain-lain.
3. Ta’alluq sifat sama’
Para ulama mutakallimin, berbeda pendapat tentang objek ta’alluq sifat sama’ (yang dita’alluqi oleh sama’). Sebahagian mereka menyatakan, bahwa, sama’ hanya ta’alluq kepada yang didengar saja, yaitu ; suara dan bunyi. Pendapat ini sangat logis, oleh karena adanya perbedaan pendapat ini, maka merekapun berbeda pendapat pula dengan apa yang didengar oleh nabi Musa as, dahulu. Sebahagian ulama menyatakan , yang telah didengar oleh nabi Musa as, adalah kalâm nafsi, sementara yang lain menyatakan adalah kalâm lafzhiy.
Selanjutnya sifat sama’ ini, mempunyai tiga segi ta’alluq, yaitu :
a. Ta’alluq sulûhi qadîm yaitu, ta’alluq sama’ dengan kita, sebelum kita diciptakan.
b. Ta’alluq tanjîzi qadîm yaitu, ta’alluq dengan Zat Allah Ta’ala
c. Ta’alluq tanjîzi hadits yaitu, ta’alluq sama’ kepada kita, setelah kita diciptakan.
4. Ta’alluq sifat bashar
Yaitu, ta’alluq kepada yang maujûd (telah ada), baik berupa zat, maupun sifat dari suatu yang mumkin. Bashar juga mempunyai ta’alluq yang sama dengan ta’alluq sama’.
5. Ta’alluq sifat ilmu
Sifat ilmu, hanya memiliki dua segi ta’alluq, yaitu :
a. Ta’alluq sulûhi qadîm
Yaitu, kelayakan atau kepatutan sifat ilmu ta’alluq kepada
segalanya; (wajib, mustahil dan jaiz), dengan berbagai keadaan tanpa perantara, tanpa mumkin ada pada azali dan kelayakannya tingkatan pengetahuan, (waham, syak, Zhan dan yakin ) dan tanpa didahului oleh ketidaktahuan (jahil). Oleh karena itu, ilmu bersifat qadîm. Maka kelayakan ilmu ta’alluq kepada segala-galanya adalah; qadîm, maka ta’alluq ini disebut, dengan ta’alluq sulûhi qadîm.
b. Ta’alluq tanjîzi qadîm
Yaitu, ta’alluq ilmu Allah kepada segala-galanya secara langsung, dengan kondisi yang telah disebutkan. Mustahil ilmu Allah Ta’ala yang maha tahu atas segala sesuatu, didahului oleh ketidaktahuan (jahil). Oleh sebab itu , ta’alluq tanjîzi ilmu Allah itu juga qadîm, dengan arti kata, Allah Ta’ala tdak pernah tidak tahu; pada suatu ketika; masa yang lalu, sekarang atau yang akan datang. Karena ilmu-Nya meliputi segala waktu dan tempat.
Baca Juga : Abu-Hasan-al-Asyari-Tokoh-ahl-sunnah-
6. Ta’alluq sifat kalâm
Sebelum menjelaskan ta’alluq sifat kalâm, terlebih dahulu akan dijelaskan macam-macam kalâm, yaitu :
a. Kalâm Nafsi
b. Kalâm Lafzhiy
Kalâm Nafsi adalah, kalâm yang tidak mempunyai huruf dan tidak mempunyai suara atau bunyi. Manusia juga mempunyai kalâm nafsi yaitu ; kata jiwa, ide dan kata hati atau perasaan yang belum diutarakan atau belum diucapkan, ketika belum menjadi alat komunikasi.
Kalâm Lafzhiy adalah ; lafazh–lafazh yang mengibaratkan kalâm nafsi, yakni lafazh yang diucapkan atau perwujudan dari kalâm nafsi, yang sama dengannya dan tidak serupa dengan keberadaannya, karena kalâm Lafzhiy telah berhuruf dan berbunyi.
Memahami kedua kalâm ini, maka Al-Qur'an dalam arti kalâm nafsiy adalah; sifat Allah Ta’ala yang qadîm. Sedangkan Al-Qur'an dalam arti kalâm Lafzhiy yang ada didalam mushaf adalah hadits. Inilah yang disampaikan Jibril kepada Muhammad SAW, tertulis dan tersusun. Al-Qur'an inilah, yang haram disentuh tanpa suci, dan Al-Qur'an ini pula, yang sering dibaca dan ada pahalanya. Maka ia ta’alluq kepada yang wajib, mustahil dan jaiz, sebagai ta’alluq dalalah. Ta’alluq kepada yang wajib, mustahil dan jaiz disebut dengan ta’alluq tanjîzi qadîm. Sedangkan ta’alluq sifat kalâm kepada hal yang jaiz, ada tiga macam, yaitu :
a. Ta’alluq tanjîzi qadîm, yaitu ta’alluq kalâm, kepada hal jaiz dari segi ada atau tidaknya.
b. Ta’alluq tanjîzi hadits, yaitu ta’alluq kalâm, kepada hal yang jaiz itu dari segi hukum yang jaiz pula, untuk menjadi pegangan.
c. Ta’alluq sulûhi qadîm, yaitu ta’alluq kalâm kepada hal yang jaiz, dari segi ada atau tidak adanya, maupun dari segi hukum kejaizannya (kebolehan) sebagai ta’alluq kelayakan.
Demikianlah ta’alluq sifat ma’âni, yang telah diuraikan satu-persatu, kecuali sifat hayât. Sifat ini tidak mempunyai ta’alluq, sebab ia hanya menjadi syarat sah bagi sifat-sifat ma’âni, yang lain untuk berdiri (tetap ada) pada zat Allah Ta’ala.
Referensi : Berbagai sumber