This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

ANJURAN MENJADI ORANG BERILMU

JAPAR, M.AG

Dalam Alquran Allah menjelaskan bahwa orang yang berilmu akan diberikan kedudukan yang istimewa. Ini menjadi bukti bahwa ilmu memiliki kedudukan yang penting dalam ajaran Islam. Bahkan ayat yang pertama turun adalah perintah iqra yang artinya membaca. Membaca sebagai bagian dari proses untuk mendapatkan ilmu.

Hadis-hadis Rasulullah juga banyak jelaskan tentang bagaimana pentingnya menuntut ilmu. Bahkan proses menuntut ilmu menjadi suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan. Nabi juga bersabda "Jadilah kalian ulama yang saleh. Jika kalian tidak menjadi ulama yang saleh maka duduklah bersama para ulama. Dengarkanlah ilmu yang menunjukkan kalian kepada hidayah, menghalangi kalian dari keinginan."

Salah satu ulama pernah berkata,  "Barangsiapa yang mencintai ilmu,  maka keutamaan ilmu mengelilinginya." Ahli hikmah juga mengatakan "Barangsiapa mengelilingi ulama maka dia akan berwibawa. Maka barangsiapa yang bersahabat dengan orang bodoh maka dia hina."

Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang enggan untuk mencari ilmu. Diantaranya adalah bahwa dia menyangka ilmu itu adalah sesuatu yang sulit untuk diperoleh. Ditambah lagi adanya anggapan bahwa dirinya tidak mampu untuk mendapatkan ilmu itu karena merasa kurang cerdas dan kurang cerdik. Hal-hal seperti itu adalah merupakan alasan orang yang lemah karena mempercayai informasi sebelum diuji. Inilah merupakan suatu kesalahan dan kebodohan yang paling fundamental bagi seorang yang pesimis untuk mendapatkan ilmu.

Allah SWT memberikan karunia akal dan kecerdasan. Untuk mensyukuri nikmat karunia tersebut adalah mengasah akal dengan ilmu.

Kesehatan badan dan kelapangan waktu juga merupakan karunia yang tiada tara. Menghabiskan waktu dengan kesibukan menuntut ilmu adalah bentuk aplikasi rasa syukur atas karunia tersebut.

Sisi lain yang harus diketahui oleh penuntut ilmu adalah menanamkan niat yang benar. Diantaranya adalah bahwa: 

  • Seorang penuntut ilmu haruslah berniat untuk mendapatkan Ridha Allah SWT dalam menuntut ilmu. Bukan untuk yang lainnya, apalagi hanya untuk mendapatkan keuntungan duniawi semata. 

  • Seorang penuntut ilmu haruslah berniat untuk menghapus kebodohan dirinya dan segenap orang yang bodoh.

  • Seorang penuntut ilmu hendaknya berniat untuk menghidupkan agamanya dengan ilmu yang dimilikinya.

  • Seorang penuntut ilmu juga harus berniat untuk senantiasa melanggengkan Islam, meninggikan kalimat Allah.

ZAKAT ANTARA FUNGSI SOSIAL DAN IBADAH

Japar, M. Ag

Secara bahasa zakat berarti berkah, berkembang, suci, dan kebaikan. Menurut istilah syara' zakat berarti bagian tertentu dari harta yang telah diwajibkan oleh Allah untuk diberikan kepada mustahiq (yang berhak menerimanya. 

Zakat merupakan prinsip penting dalam ibadah dan sistem ekonomi Islam. Paling tidak ada dua fungsi utama zakat. Pertama, sebagai instrumen ibadah yang memberikan manfaat bagi muzakki (yang berkewajiban mengeluarkan zakat). Kedua, manfaat secara kolektif yang dirasakan oleh lingkungan yang menjalankan sistem zakat.
Sebagai fungsi ibadah dapat dirujuk melalui hadis yang diriwayatkan oleh al-Bukhari, bahwa zakat merupakan salah satu bagian dari pilar rukun Islam. Demikian juga dalam surat at-Taubah ayat 103. Dalam ayat ini menjelaskan bahwa zakat merupakan ibadah yang dapat membersihkan harta dan jiwa muzakki.Ibadah zakat dalam Al-Qur'an selalu disandingkan dengan ibadah shalat. Ini menunjukkan betapa pentingnya ibadah zakat tersebut.

Fungsi zakat adalah membersihkan hati Muzakki dari sifat rakus, tamak dan kikir yang merupakan sifat hina serta menjadi watak manusia. Kalau ditelusuri lebih jauh, sifat kikir manusia muncul karena harta merupakan sesuatu yang sangat berharga  dan dicintai oleh manusia. Bahkan tidak jarang harta dijadikan sebagai "Tuhan". Kecintaan yang berlebihan terhadap harta mengundang rakus kedalam hati manusia. Rasulullah bersabda, "Seandainya manusia diberi satu lembah penuh dengan emas, ia tentu ingin lagi yang kedua. Jika ia diberi yang kedua, ia ingin lagi yang ketiga. Tidak ada yang bisa menghalangi isi perutnya selain tanah. Dan Allah Maha menerima taubat siapa saja yang mau bertaubat" HR. Bukhari.

Penunaian zakat sebagai bentuk rasa syukur atas harta yang dikaruniakan Allah kepada seorang muzakki, sekaligus menumbuhkan rasa optimisme bahwa hartanya akan semakin bertambah. Dalam QS. Ibrahim ayat Allah SWT berfirman, "jika kamu bersyukur niscaya akan Kami tambah (karunia tersebut) untuk mu"
Fungsi zakat secara kolektif dapat dilihat dari dua aspek. Aspek pertama, zakat sebagai salah satu bentuk interaksi sosial antara muzakki dengan mustahiq. 

Dalam konteks sosial masyarakat menurut Yusuf Qardhawi dalam bukunya Fikih Zakat,  mampu memberikan ikatan yang kuat antara orang kaya dengan masyarakat lingkungannya. Ikatan itu akan selalu dibingkai oleh cinta kasih serta dipadukan dengan sifat persaudaraan dan saling menolong. Ikatan tersebut bermuara pada terwujudnya rasa aman, tentram dan harmonis diantara mereka. Terwujudnya rasa aman, tentram dan harmonis menjadi prasyarat keberhasilan pembangunan ekonomi dan kemajuan negara.

Aspek kedua, pemberian zakat merupakan salah satu instrumen distribusi kekayaan dalam Islam. Dengan adanya zakat, maka distribusi harta tidak hanya terpusat pada orang-orang kaya saja, tetapi juga beredar di kalangan orang-orang yang tidak mampu atau serba kekurangan. Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah mewajibkan mereka zakat atas harta mereka yang diambil dari golongan kaya mereka dan dikembalikan kepada fakir miskin" Muttafaq alaih.
Dengan adanya proses distribusi yang baik, maka akan memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi baik secara mikro maupun makro.

Rivai dan Buchari dalam bukunya Islamic Economics menjelaskan bahwa dalam sistem zakat, proses dari zakat adalah mengalokasikan harta berdasarkan pada dua prinsip, yaitu dapat menghasilkan kesejahteraan dan menghasilkan tingkat pendapatan. Naiknya tingkat pendapatan mustahiq ini secara otomatis akan meningkatkan daya beli mustahiq. Distribusi zakat mendorong meningkatnya daya beli masyarakat mustahiq. Fungsi zakat secara mikro akan mampu mempengaruhi perilaku ekonomi mustahiq dan muzakki.

Fungsi zakat secara makro  mampu mendorong seseorang untuk mengelola dan memproduktifkan  harta yang dimilikinya. Secara agregat, hal tersebut mampu mendorong investasi. Dengan dipungutnya zakat terhadap kekayaan yang disimpan akan segera diaktifkan atau diinvestasikan. Dengan investasi ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Zakat merupakan kewajiban menyalurkan sebagian harta yang proses distribusinya  sangat dikaitkan  dengan usaha menurunkan tingkat kemiskinan.

Dalam realitas, banyak muzakki yang tidak faham manfaat dari zakat yang dikeluarkannya. Hal ini mungkin dikarenakan minimnya pengetahuan mereka tentang zakat, sehingga enggan membayar zakat. Suksesnya program zakat yang disyariatkan oleh agama dimulai dari kesadaran muzakki dalam mengeluarkan zakatnya, yang pada akhirnya masyarakat akan merasakan seberapa besar manfaat zakat yang dibayarkan. Sehingga buah dari zakat akan dapat dinikmati oleh muzakki berupa pahala yang berlipat ganda, aspek ekonomi dan sosial akan menampilkan wajah yang sumringah karena terciptanya masyarakat yang berkemampuan secara ekonomi serta gap antara miskin dengan kaya semakin sempit.