- Mengetahui tujuan pendidikan, yaitu membentuk manusia mukmin yang takwa, berpengetahuan luas dan dalam, berbudi pekerti yang tinggi, cerdas dan tangkas dalam berjuang, serta menuntut kebahagiaan dunia dan akhirat.
- Berfikir, mencari jalan, sembari menatapi wajah pelajarnya agar pelajar tersebut menjadi mukmin yang takwa, berbudi luhur, serta cerdas dan tangkas dalam memperjuangkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
- Bukan hanya sekedar mengajarkan ilmu, tapi juga berusaha mendidik pelajar agar bisa mengamalkankan ilmu pengetahuan yang diperolehnya.
- Menjadi ahli ilmu sekaligus tauladan bagi pelajarnya.
- Memahami hakikat jenjang pendidikan, mulai tingat dasar sampai perguruan tinggi.
- Membuat persiapan sebelum memberikan pelajaran, baik mrtode maupun materi pembelajaran.
- Memahami jiwa pelajar menurut usia perkembangannya.
- Berpenampilan menarik sebelum mengajar, tidak kaku dan tegang dengan pelajar-pelajarnya.
- Tidak memulai pelajaran, sebelum pelajarnya bersedia untuk menerima pelajaran.
- Menguasai pelajaran yang akan diajarkan.
- Memahami tujuan setiap mata pelajaran yang akan diajarkan
- Memeriksa pelajaran yang sudah diajarkan terlebih dahulu, sebelum mengajar.
- Jangan pernah menanyakan kepada pelajarnya tentang tema terakhir dan tema yang akan didiskusikan. Sebab sikap ini akan membuat pelajar mengatur gurunya, bukan guru sebagai pengatur pelajar-pelajarnya
- Memprediksi tentang pertanyaan yang mungkin akan muncul dari pelajar-pelajarnya dalam proses pembelajaran.
- Selalu membuat ringkasan sebuah tema pelajaran, agar pelajarnya dapat memahami pokok-pkoki pelajaran yang akan dibicarakan.
- Harus selalu berusaha menambah ilmunya dengan menggunakan media-media yang ada.
Dikutip dari “Pedoman Guru untuk Guru-Guru Alwashliyah dan lain-lainnya”,
oleh H. Nukman Sulaiman
0 comments:
Posting Komentar